Abstract:
Indonesia merupakan negara yang rawan
bencana alam, salah satunya gempa bumi
dan tsunami. Banyak masyarakat yang
tinggal di pesisir pantai belum sadar
terhadap bahaya bencana yang mengancam.
Standar dan kriteria bangunan evakuasi
tsunami dari pemerintah di daerah
pesisir belum ada. Bangunan evakuasi
yang didesain akibat beban tsunami
dibutuhkan karena menjadi salah satu
upaya untuk mengurangi korban jiwa dan
dampak kerusakan bangunan akibat bencana
alam. Pada umumnya gempa terjadi
mendahului kemungkinan terjadinya
tsunami. Ketika gempa terjadi, bangunan
harus tetap kokoh sebelum adanya
hantaman gelombang tsunami. Sehingga
bangunan akan dianalisis terlebih dahulu
akibat beban gempa kemudian akan
dianalisis akibat beban tsunami. Sebagai
studi kasus, kondisi geografis Pantai
Tanjung Lesung memiliki kemungkinan
terjadinya tsunami dari arah yang
bervariasi. Beberapa arah pembebanan
tsunami yang dianalisis antara lain
tsunami arah X, arah Y, dan bersudut
45˚. Gedung evakuasi didesain
menggunakan material beton bertulang
dengan luas gedung 544 m2/lantai dan
ketinggian gelombang tsunami diprediksi
mencapai 4 meter dari datum. Hasil
analisis menunjukkan bahwa arah beban
tsunami mempengaruhi besar gaya pada
kolom jika terdapat dinding yang
terendam tsunami, sehingga detail
penulangan kolom akan berbeda untuk
setiap arah beban tsunami. Hasil
analisis juga menunjukkan simpangan
antar lantai dipengaruhi arah beban
tsunami dan besarnya gaya geser dasar
maksimum adalah akibat beban tsunami.