dc.description.abstract |
sistem siber-fisik yang mengawasi proses
fisik dan menciptakan salinan dunia
fisik secara virtual.
Tren ini ditandai dengan Internet of
Things (IoT), sistem siber-fisik yang
berkomunikasi dan bekerja
sama satu sama lain secara bersamaan.
Revolusi Industri 4.0 merupakan sebuah
tantangan yang
harus dihadapi oleh seluruh elemen di
dalam negeri. Khusus pada industri
konstruksi, Building
Information Modelling (BIM) muncul untuk
memudahkan penyelesaian masalah segala
aspek
konstruksi yang terintegrasi. Penerapan
BIM memiliki banyak manfaat di proyek
konstruksi,
termasuk pengambilan keputusan awal yang
kolaboratif dan koordinasi. Penerapan
visualisasi dan
simulasi model bangunan membuat
komunikasi antara pemangku kepentingan
lebih mudah
menemui kejelasan. Penemuan potensi
konflik dan mitigasi risiko dapat
dilakukan lebih dini
sehingga dari sisi biaya dan penjadwalan
seluruh pekerjaan dapat dioptimalisasi.
Kompleksitas yang
terdapat pada proyek konstruksi
memungkinkan terjadinya konflik antara
seluruh aspek bangunan.
Aspek tersebut meliputi sistem struktur,
arsitektur, dan mekanikal elektrikal dan
plumbing (MEP).
Penerapan konsep BIM dapat membantu
menemukan potensi konflik antara sistem
struktur,
arsitektur, dan mekanikal, elektrikal
dan pemipaan serta lainnya yang mungkin
terjadi. Dengan
menggunakan program Revit untuk
memodelkan berbagai aspek bangunan,
ditambah dengan
menggunakan program Navisworks yang
memiliki fitur clash detective untuk
mengidentifikasi
potensi konflik antara elemen bangunan.
Dalam pemodelan pada penelitian ini
ditemukan 341 titik
clash, yang terdiri dari 7 clash antara
sistem struktur dan sitem arsitektur,
175 clash antara sistem
ME dan sistem arsitektur, 3 clash antara
sistem ME, 55 clash antara sistem ME dan
sistem plumbing,
8 clash antara sistem ME dan sistem
struktur, 61 clash antara sistem
plumbing dan sistem arsitektur,
dan 32 clash antara sistem plumbing dan
sistem struktur. Clash yang ditemukan
dibagi menjadi dua
kategori yaitu noticed clash dan
unnoticed clash, yakni ditemukan 263
noticed clash, dan 78
unnoticed clash. Dari hasil penelitian
akibat penerapan konsep BIM, efisiensi
terhadap biaya yang
mungkin dicapai sebesar 0,04% dan
efisiensi terhadap waktu yang mungkin
dicapai sebesar 5%. |
en_US |