Abstract:
Peristiwa likuifaksi terjadi akibat
terjadinya gempa bumi. Peristiwa
likuifaksi pada umumnya terjadi pada
tanah pasiran. Terjadinya peristiwa
likuifaksi dapat menyebabkan kerusakan
yang fatal, salah satunya adalah
kegagalan pada pondasi tiang yang dapat
diikuti dengan kegagalan infrastuktur
yang berdiri diatasnya. Analisis
terhadap potensi likuifaksi pada tanah
perlu dilakukan. Studi kasus yang
digunakan adalah pada Gedung Don Bosco
Medan. Metode yang digunakan adalah
Metode Seed, dengan menggunakan data
dari hasil uji SPT di lapangan dan uji
laboratorium. Dilanjutkan dengan
perhitungan LPI (Liquefaction Potential
Index) yang menjadi parameter tingkatan
potensi likuifaksi. Kemudian dilakukan
evaluasi pada pondasi tiang menggunakan
metode p-y dan program LPILE, dengan
membandingkan besarnya defleksi pada
tiang dan momen pada saat sebelum dan
saat terjadi likuifaksi. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa Gedung Don
Bosco Medan memiliki kerentanan yang
cukup tinggi terhadap peristiwa
likuifaksi karena nilai LPI yang
diperoleh memiliki rentang antara
5<LPI<15. Hasil dari perhitungan
defleksi dan momen pada saat sebelum
terjadi likuifaksi memiliki nilai yang
lebih kecil dibanding defleksi dan momen
pada saat terjadi likuifaksi. Hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan beban
yang bekerja, dan juga adanya nilai
faktor reduksi (β) pada lapisan tanah
yang mengalami likuifaksi sehingga nilai
kekakuan tanah mengalami penurunan.