dc.description.abstract |
Manusia pada dasarnya adalah manusia relasionalis atau dapat dikatakan manusia sungguh membutuhkan yang lain. Karakter ini adalah spirit yang mendasari seluruh alam semesta. Spirit dasar manusia dan alam semesta ini mengandung energi yang bersifat relasional. Bahkan hidup dan dan mati atau seluruh dualitas juga mengandung relasionalitas. Relasionalitas yang dimaksdukan itu adalah seluruh eksistensi mansia dalam kebaikan absolut. Seluruh hidp manusia berada dalam terang roh kebaikan absolut. Kebaikan absolut ini adalah jawaban dari manusia yang membuka diri untuk menerima kemisterian sang mahakuasa; manusia mengarahkan hati pada kesatan dengan sang Hidup; manusia melebrkan diri dalam kemisterian sang mahakuasa; sehingga manusia tidak lagi membangun relasi kemanusiaan berdasarkan kekuatan manusia tetapi menggunakan kekuatan sang Misterius yaitu Allah. Konsep ini pada dasarnya adalah energi kontradiksi terhadap egosentrisme manusia baik egosentrisme yang di bentuk berdasarkan budaya, agama, sosial, politik, etnis, dan energi egosentrisme lainnya yang membentuk seluruh kepribadian manusia. Maka Gabriel Marchel menemkan relasi adalah jaminan hidup harmoni melalui usaha keterbukaan dan transparansi diri kepada oranglain. Dengan ini kecenderngan konflik yang meniadakan hidup dapat dikendalikan bersama terutama melalui relasi perjumpaan dengan sesama manusia. |
en_US |