dc.contributor.advisor |
Heatubun, Fabianus Sebastian |
|
dc.contributor.author |
Tampubolon, Ricki Johannes |
|
dc.date.accessioned |
2019-10-02T01:10:40Z |
|
dc.date.available |
2019-10-02T01:10:40Z |
|
dc.date.issued |
2019 |
|
dc.identifier.other |
skp37951 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/9125 |
|
dc.description |
626-FF |
en_US |
dc.description.abstract |
Hidup bersama dengan manusia lain merupakan sebuah keharusan bagi setiap manusia. Karena esensi dasar hidup manusia adalah berkomunitas. Bagaimanapun juga eksistensi manusia ditentukan oleh manusia yang lain. Aku tidak dapat melepaskan diri dari yang lain walaupun aku memiliki sikap otonomi dalam diriku sendiri. Sikap otonomi akan hancur apabila aku bertemu dengan yang lain yang hadir dalam realitas aku. Wajah tampak itu menuntun aku untuk bertanggung jawab pada yang lain dan tidak egois terhadap diriku sendiri sebab aku hidup bukan hanya untuk diriku sendiri melainkan bersama orang lain. Orang lain menuntun aku untuk bersikap adil, percaya, terbuka dan solider bahwa perbedaan tidaklah menjadi penghalang dalam hidup berkomunitas. Justru perbedaan menjadi sebuah warna yang melahirkan sebuah relasi antara aku dan engkau. Relasi yang menyadarkan aku untuk terus-menerus berkorban untuk yang lain dan menjamin keselamatan yang lain. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan |
en_US |
dc.title |
Konsep yang lain dalam komunitas menurut Emmanuel Levinas |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
2015510016 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
0420015701 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI612#Ilmu Filsafat |
|