dc.description.abstract |
Seiring dengan perkembangan jaman, pembangunan infrastruktur dan gedung semakin masif dilakukan sehingga kebutuhan akan material penyusun dari mortar semakin meningkat. Eksploitasi sumber daya alam guna memenuhi kebutuhan material penyusun mortar menghasilkan dampak negatif terhadap lingkungan. Maka dari itu, konsep green mortar sedang dikembangkan. Konsep dari green mortar ini adalah menggunakan limbah sebagai material bahan penyusun utama mortar. Genting tanah liat banyak dijumpai hasil dari limbah konstruksi. Maka dari itu, diggunakan genting tanah liat sebagai bahan pengganti sebagian agregat halus pada mortar. Untuk mengetahui kuat tekan spesimen, dilakukan dengan tiga persentase w/c (0.4, 0.5, 0.6) dan tiga persentase substitusi limbah genting tanah liat (0%, 15%, 30%). Pada pengujian hari ke-28, untuk w/c 0,4 didapatkan kuat tekan spesimen dengan substitusi 0%, 15%, dan 30% masing-masing sebesar 41,98 MPa, 37,71 MPa, dan 34,04 MPa. Untuk w/c 0,5, didapatkan kuat tekan spesimen dengan substitusi 0%, 15%, dan 30% masing-masing sebesar 37,26 MPa, 34,65 MPa, dan 24,17 MPa. Untuk w/c 0,6, didapatkan kuat tekan spesimen dengan substitusi 0%, 15%, dan 30% masing-masing sebesar 32,85 MPa, 24,92 MPa, dan 22,96 MPa. |
en_US |