Studi analisis gedung baja kantilever menggunakan Staggered Truss Framing System dengan variasi lebar Vierendeel Panel dan variasi Geometri Truss

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tjong, Lidya Fransisca
dc.contributor.author Susanto, Michael
dc.date.accessioned 2019-08-19T04:21:43Z
dc.date.available 2019-08-19T04:21:43Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37248
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8930
dc.description 6375 - FTS en_US
dc.description.abstract Penggunaan struktur baja mulai sering digunakan seiring dengan perkembangan zaman. Penggunaan struktur baja memberikan banyak keuntungan. Diantaranya akan mempercepat proses konstruksi karena pemasanganya tidak terpengaruh oleh cuaca, struktur baja sangat seragam berbeda dengan beton karena baja dibuat dengan fabrikasi. Staggered Truss Framing System (STFS) merupakan satu dari beberapa sistem struktur yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dari penggunaan struktur baja. Staggered Truss Framing System merupakan suatu sistem struktur yang terdiri dari rangka batang baja yang dipasang secara berselang – seling pada setiap lantainya yang bertujuan untuk menghasilkan area bebas kolom (coloumn free area) dan dipasang pada arah melintang gedung, keuntungan lain dari Staggered Truss Framing System yaitu sangat efisien untuk bangunan gedung bertingkat yang memiliki jarak antar lantai yang rendah. Pada skripsi ini dilakukan analisis gedung baja kantilever 4 lantai dengan staggered truss framing system menggunakan lebar vierendeel panel 4,5 m dengan geometri pratt truss Untuk Model 1 dan geometri X (cross) Untuk Model 2 selanjutnya menggunakan lebar vierendeel panel 5,5 m dengan geometri pratt truss Untuk Model 3 dan geometri X (cross) Untuk Model 4. Berdasarkan analisis respon spektrum, Berat struktur baja kantilever terkecil terjadi pada model 3, sedangkan model 1 lebih berat 1,38%, model 2 lebih berat 1,64% dan model 4 lebih berat 0,264% . Perpindahan maksimum terkecil terjadi pada model 2, sedangkan model 1 lebih besar 2,759%, model 3 lebih besar 19,865% dan model 4 lebih besar 16,5077%. Simpangan antar lantai terkecil terjadi pada model 2, sedangkan pada model 1 lebih besar 14,12%, model 3 lebih besar 41,176%, dan model 4 lebih besar 25,882%. Defleksi vertikal terkecil pada kantilever terjadi pada model yang menggunakan geometri X (cross). Rasio perbandingan lebar vierendeel panel dengan panel truss nya dibawah 2 memiliki Story Drift dan story displacement yang lebih kecil dibandingkan dengan rasio perbandingan lebar vierendeel panel diatas 2. Secara keseluruhan dengan mempertimbangkan biaya dan kenyamanan maka akan dipilih model 1 karena memberikan berat yang tidak terlalu jauh bedanya dengan model 3 yang paling unggul, dari segi kenyamanan model 1 juga memberikan story displacement dan Story Drift yang bedanya tidak terlalu besar dengan model 2 yang paling unggul. Begitupun dengan defleksi vertikal, perbedaanya terpaut sebesar 4,5% sehingga masih dapat di tolerir. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Staggered Truss Framing System en_US
dc.subject Kantilever en_US
dc.subject Struktur Baja en_US
dc.title Studi analisis gedung baja kantilever menggunakan Staggered Truss Framing System dengan variasi lebar Vierendeel Panel dan variasi Geometri Truss en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015410110
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0411036501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account