Abstract:
Timbunan merupakan aspek konstruksi yang digunakan dalam hal pengontrolan elevasi
permukaan tanah yang harus diperhatikan kemungkinant terjadinya keruntuhan. Salah satu
bentuknya yaitu dinding tanah. Oleh karena itu terdapat beberapa metode perkuatan
timbunan, salah satunya yaitu geotekstil. Dalam desain ini geotekstil berfungsi sebagai
elemen perkuatan yang menopang beban tarik pada proyek dinding tanah setinggi 7,5 m di
Pondok Hijau, Kota Bandung. Dinding tanah yang diberi elemen perkuatan disebut sebagai
dinding penahan tanah terstabilisasi mekanis. Dalam melakukan pendesainan digunakan
standar Federal Highway Administration yang mendasar pada simplified coherent gravity
method untuk long-term design. Metode analisis stabilitas dinding tanah yang digunakan
yaitu metode keseimbangan batas dengan bantuan program Slide dan metode elemen
hingga dengan program Plaxis 2D. Dari hasil analisis diperoleh spesifikasi geotekstil yang
digunakan memerlukan kuat tarik ultimit 200 kN/m dengan panjang setiap lapis 6,5 m.
Jumlah lapis geotekstil adalah 21 lapis dengan tebal lapis pertama 30 cm, tebal lapis kedua
hingga ketujuh 50 cm, dan tebal lapis sisanya 30 cm. Masing-masing deformasi horizontal
maksimum yang dialami geotekstil dari pembebanan statik sebesar 29,4 mm dan dari
pembebanan dinamik sebesar 46,0 mm. Besar deformasi MSEW yang diperoleh sebesar
50,7 mm dan 79,3 mm terhadap analisis statik dan dinamik.