Abstract:
Lumpur Lapindo merupakan fenomena alam geologi yang terjadi di Dusun Balongnongo Desa
Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia pada tanggal 29
Mei 2006. Semburan lumpur panas ini menyebabkan tertimbunnya sejumlah pemukiman,
pedesaan dan perindustrian di tiga kecamatan sekitarnya. Salah satu tindakan yang telah dilakukan
untuk melindungi area yang belum terkena dampak lumpur adalah dengan membangun tanggul di
sekeliling daerah lumpur. Namun, satu hal yang perlu diketahui bahwa lumpur panas menyembur
setiap harinya sehingga memungkinkan tanggul dapat jebol (dam break). Oleh karena itu,
diperlukan peninjauan pergerakan lumpur apabila terjadi kerusakan pada tanggul. Tujuan dari
penelitian ini antara lain untuk memprediksi arah aliran lumpur (mudflow) dengan meninjau
beberapa titik di sekeliling area lumpur, mengembangkan peta risiko dan memprediksi wilayah
yang terkena dampak aliran lumpur. Simulasi dilakukan dengan menggunakan parameter rheology
dari skripsi Fransisca dengan 3 jenis skenario, yaitu dengan liquidity index yang berbeda. Hasil
simulasi menunjukkan bahwa semakin kecil nilai parameter rheologi pada input program FLO 2 –
D, maka aliran akan semakin cepat dan ketebalan alirannya akan mengecil. Tidak hanya itu,
semakin kecil nilai viskositas dan yield stress maka daerah yang terdampak akan semakin panjang.