Abstract:
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kawasan hutan terluas di dunia. Namun banyaknya
penebangan hutan ilegal menyebabkan persediaan kayu semakin sedikit. Saat ini banyak
dikembangkan kayu cepat tumbuh namun berberat jenis rendah. Guna memenuhi dimensi kayu
yang besar dikembangkan kayu rekayasa seperti glulam, cross laminated timber dan stressed skin
panel. Kayu rekayasa kayu pada penelitian ini adalah pelat lantai stressed skin panel tipe tunggal
dan ganda dengan menggunakan kombinasi kayu laminasi silang sebagai skin panel dan balok
kayu glulam sebagai stringer dan PVAc sebagai perekatnya. Benda uji terdiri dari 2 variasi, yaitu
single stressed skin panel dan double stressed skin panel dengan masing-masing 3 benda uji.
Material kayu yang digunakan adalah sengon dengan berat jenis antara 0,21 – 0,25. Pengujian
menggunakan Universal Testing Machine (UTM) untuk memperoleh momen maksimum, rigiditas,
kuat lentur, faktor koreksi kekakuan, dan daktilitas.
Dari hasil pengujian didapatkan momen maksimum untuk double stressed skin panel pada benda
uji 1, 2, dan 3 masing-masing sebesar 6,85 kNm, 6,42 kNm, dan 4,89 kNm dan untuk single
stressed skin panel panel 6,41 kNm, 2,99 kNm, dan 6,48 kNm. Rigiditas double stressed skin
panel berada pada rentang 20,45 kNm2 – 27,90 kNm2. Sementara untuk single stressed skin panel
berada pada rentang 11,12 kNm2 – 28,70 kNm2. Nilai daktilitas ulitimit double stressed skin panel
rata-rata 3,65 dan single stressed skin panel rata-rata 4,31. Nilai tegangan lentur yang terjadi
untuk double stressed skin panel rata-rata sebesar 3,49 MPa dan single stressed skin panel rata-rata
sebesar 8,74 MPa.