dc.description.abstract |
Arab Saudi dengan cadangan minyak tradisional terbesar di dunia, menggantungkan perekonomiannya terhadap minyak. Ini membuat perekonomian Arab Saudi tidak terdiversifikasi. Tantangan eksternal terbesar bagi perekonomian Arab Saudi datang dari penurunan harga minyak dunia pada tahun 2014. Hal ini menghantarkan kita pada pertanyaan penelitian sebagai berikut ‘Bagaimana Penurunan Harga Minyak Menghantarkan Arab Saudi pada Reformasi Ekonomi?’.
Dalam mengkaji kasus ini, penulis menggunakan Teori Shock Theraphy yang berfokuskan pada suatu proses dimana perubahan eksternal dapat memberikan dampak internal dan mengakibatkan perubahan internal suatu negara. Perubahan eksternal yang dimaksudkan disini adalah perubahan harga minyak dunia yang turun secara signifikan pada tahun 2014 yang memberikan defisit yang besar terhadap perekonomian Arab Saudi karena net export menurun, angka pengangguran naik, cadangan devisa menurun, investasi asing langsung turun. Hal ini menuntun Arab Saudi pada perubahan internal seperti strategi ekonomi, yang dikenal sebagai Saudi Vision 2030. Strategi ini merupakan upaya untuk
meminimalisasi ketergantungan negaranya terhadap minyak dengan mendiversifikasi perekonomiannya juga menstabilisasi perekonomiannya. Saudi Vision 2030 berfokuskan pada poin-poin liberalisasi, stabilisasi keuangan dan privatisasi. Langkah-langkah yang telah dilakukan Arab Saudi berdasarkan strategi ekonominya yang baru adalah penyesuaian fiskal, pemotongan subsidi, Penambahan Pajak Nilai (PPN), Saudi Aramco menjadi penawaran umum perdana. |
en_US |