Perbaikan mutu gantungan baju pada PT. X dengan metode Six Sigma DMAIC

Show simple item record

dc.contributor.advisor Fransiscus, Hanky
dc.contributor.author Cheung, Wilson
dc.date.accessioned 2019-08-16T09:17:05Z
dc.date.available 2019-08-16T09:17:05Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37857
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8891
dc.description 4799 - FTI en_US
dc.description.abstract PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan gantungan baju. Seiring dengan perkembangan jaman dunia industri semakin meningkat. Ketatnya persaingan antar perusahaan membuat perusahaan – perusahaan meningkatkan mutu produknya agar konsumen tidak berpindah ke merk atau perusahaan lain. Hal ini tentu saja mengharuskan PT X meningkatkan kualitas produk yang di produksi yaitu gantungan baju berwarna silver. Pada penelitian ini, peningkatan mutu pada PT X dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma DMAIC. Penggunaan metodologi Six Sigma DMAIC karena metode ini merupakan metode yang bersifat continuous improvement yang meningkatkan kualitas produknya secara terus menerus. Peningkatan mutu dilakukan dengan mengurangi persentase defect yang nantinya diharapkan dapat menurunkan persentase defective pada gantungan baju berwarna silver. Tahap pertama dalam metode Six Sigma DMAIC adalah define yang berfungsi untuk pengidentifikasian proses secara keseluruhan. Tahap kedua adalah measure yang berfungsi untuk mengetahui nilai performansi perusahaan saat ini. DPMO (Defect per Million Opportunity) PT X sebelum perbaikan untuk inspeksi 1 dan inspeksi 2 berturut – turut sebesar 41127,6 dan 31161,57, level sigma sebesar 3,24 dan 3,364, dan persentase produk cacat sebesar 4,11% dan 10,07%. Tahap ketiga adalah tahap analyze untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang ada di dalam proses. Beberapa contoh penyebab terjadinya cacat adalah tidak adanya jadwal pengecekan dan perawatan rutin, penggunaan bahan kimia yang berlebihan, tidak adanya pencatatan waktu, dan lainnya. Tahap keempat adalah tahap improve untuk membuat usulan perbaikan dan pengimplementasian usulan yang dibuat. Beberapa contoh usulan yang diberikan adalah penggantian supplier, penambahan bak pelapisan, dan memperbaiki sensor yang rusak pada mesin pembentukan. Tahap terakhir adalah tahap control untuk mengumpulkan data setelah perbaikan, menghitung performansi perusahaan, dan melihat apakah perbaikan yang dilakukan memberikan dampak yang signifikan. DPMO (Defect per Million Opportunity) PT X sesudah perbaikan untuk inspeksi 1 dan inspeksi 2 berturut – turut sebesar 18797,144 dan 15437,5, level sigma sebesar 3,58 dan 3,67, dan persentase produk cacat sebesar 1,88% dan 4,66%. Dari penelitian yang dilakukan dapat dinyatakan terdapat peningkatan kualitas gantungan baju pada PT X. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Perbaikan mutu gantungan baju pada PT. X dengan metode Six Sigma DMAIC en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014610193
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0401058802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account