Abstract:
Perubahan beban gempa pada peraturan SNI 03-1726-1989 menjadi SNI 1726:2012 menyebabkan kenaikan gaya geser dasar di wilayah Palu sebesar 1,8 kali. Maka dari itu gedung yang didesain dengan peratura lama harus dikaji ulang berdasarkan peraturan baru. Bangunan eksisting saat menerima beban gempa baru tidak kuat menahan gaya yang dihasilkan, karena itu bangunan harus diperbaiki salah satunya dengan cara melakukan retrofitting untuk kekuatan dan kekakuan gedung.
Pada peraturan baru ditinjau ketidakberaturan yang dimiliki oleh gedung. Pada studi ini digunakan struktur gedung eksisting beton bertulang 6 lantai dengan denah gedung berbentuk L. Dilakukan retrofitting global pada eksterior gedung dengan menggunakan Buckling-Restrained Brace Frame dengan konfigurasi single diagonal. Ada 2 Konfigurasi penempatan breising, pada sudut bangunan dan tengah bentang bangunan. Gedung dianalisis dengan analisis dinamik dan riwayat waktu.
Analisis dinamik dilakukan untuk mengetahui agar luas tulangan pada struktur dan simpangan antar lantai memenuhi syarat. Untuk analisis riwayat waktu menggunakan rekaman gempa El-Centro 1940 N-S, Denpasar 1979 B-T, dan Flores 1992 yang dicocokan dengan respons spektrum desain. Kedua konfigurasi menghasilkan faktor kuat lebih (Ω0) rata-rata 4,34 dan faktor pembesaran defleksi (Cd) rata-rata 3,98. Taraf kerja keduanya setelah di retrofit adalah immediate Occupancy pada gempa El-Centro dan Denpasar, dan Collapse Prevention untuk gempa Flores.