Abstract:
Penelitian terkini mengenai kekuatan gempa di Indonesia menyebabkan adanya perubahan peraturan beban gempa yang berlaku di Indonesia. Gedung-gedung yang didesain berdasarkan peraturan lama perlu dievaluasi kembali terhadap peraturan gempa yang baru yang berlaku saat ini. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah gedung tersebut membutuhkan adanya retrofitting agar dapat menahan beban gempa yang semakin kuat tersebut. Pada penelitian ini akan ditinjau mengenai gedung baja asimetris bentuk L dengan ketinggian 6 lantai yang terletak di kota Palu yang memiliki perbesaran gaya geser dasar gempa 2,29 kali, sehingga bangunan lama memerlukan retrofitting. Retrofitting yang dilakukan adalah retrofitting global, yaitu penambahan struktur eksternal tanpa melakukan perubahan pada struktur eksisting. Struktur dengan retrofit dianalisis secara elastis dan inelastis, dan ditinjau perilakunya.
Analisis inelastis riwayat waktu menggunakan 3 rekaman gempa yaitu, El-Centro, Denpasar, dan Flores yang diskalakan terhadap respon spektrum desain. Kedua model struktur denggan retrofit menunjukkan hasil analisis yang baik, dimana simpangan struktur dan lokasi sendi plastis menunjukkan bahwa struktur memiliki kinerja struktur yang baik setelah dianalisis menggunakan analisis riwayat waktu. Penambahan struktur retrofit eksternal ini cukup efektif untuk memperkuat struktur eksisting. Hasil faktor kuat lebih sebesar 2,584 dan faktor pembesaran defleksi sebesar 5,468 dengan taraf kinerja struktur collapse prevention untuk struktur breising eksternal.