Abstract:
Indonesia berada di posisi ke-52 dari 137 negara dalam pembangunan infrastruktur dengan sektor konstruksi berada pada posisi ke-2 sebagai sumber utama pembangunan ekonomi Indonesia.
Namun, di balik semua pencapaian dalam konstruksi dan infrastruktur di Indonesia, anggaran infrastruktur Indonesia telah meningkat sebesar 1,7 Triliun Rupiah dari rencana anggaran biaya.
BIM memungkinkan konstruksi untuk melakukan perencanaan biaya dan waktu yang lebih tepat. Biaya konstruksi dan waktu mungkin bisa meningkat tanpa masalah evaluasi awal. Hal ini disebabkan oleh biaya tambahan untuk aktivitas pembongkaran unit gagal tertentu. Tingkat kedewasaan BIM harus ditingkatkan untuk menghindari kelebihan biaya yang mengharuskan alokasi tambahan dana dalam anggaran. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi kendala peningkatan tingkat kedewasaan BIM di Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui kajian pustaka dan wawancara mendalam. Pertanyaan wawancara ditujukan untuk memunculkan informasi yang relevan mengenai hambatan implementasi BIM di Indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada tiga hambatan utama implementasi BIM seperti pola pikir manusia, proses implementasi BIM, dan alat-alat BIM. Di akhir penelitian, penulis menyarankan rekomendasi yang diperlukan untuk mengoptimalkan tingkat kedewasaan BIM di Indonesia.