dc.description.abstract |
Pada penelitian ini, pengaruh pemberian variasi temperatur terhadap batas plastis, batas cair, dan indeks plastisitas tanah dapat diketahui. Seperti yang diketahui, batas plastis dan batas cair tanah merupakan sifat fisik dari tanah. Dengan mengetahui batas plastis dan batas cair tanah, parameter tanah yang lain dapat diketahui, terutama klasifikasi tanah. Pengujian batas plastis dan batas cair masing-masing dilakukan dengan dua metode, batas plastis dilakukan dengan metode gulungan tanah dan Fall Cone Penetrometer test sedangkan batas cair dilakukan dengan metode Casagrande Cup test dan Fall Cone Penetrometer test. Temperatur dan waktu pemanasan tanah yang digunakan dalam pengujian dibagi menjadi tiga kelompok: (1) temperatur ruang (25 ?), (2) 100 ? selama 1 hari, (3) 60 ?, 100 ?, dan 200 ? selama 5 hari (Towhata et al., 1993). Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah seiring meningkatnya temperatur tanah, maka batas plastis dan batas cair tanah mengalami penurunan. Indeks plastisitas tanah akan menurun seiring penurunan batas cair dan batas plastis tanah. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh ukuran diameter butir, luasan area spesifik dan indeks plastisitas tanah. Penurunan yang paling ekstrim terjadi pada tanah bentonite. Maka, tanah bentonite dikatakan sampel yang paling sensitif terhadap pengaruh temperatur. Sifat fisik tanah kaolin tidak mengalami perubahan yang berarti seiring kenaikan temperatur. Sifat fisik tanah Pasir Panjang juga mengalami penurunan seiring kenaikan temperatur, namun perubahan tersebut tidak sebesar penurunan yang terjadi pada tanah bentonite. Sehingga dapat dikatakan sensitivitas tanah Pasir Panjang berada diantara tanah bentonite dan kaolin. |
en_US |