Abstract:
Sistem pengendalian dan penjaminan mutu pada proyek konstruksi penting untuk dilakukan melihat dari kegunaan yang ada. Kegunaan tersebut secara garis besar adalah untuk dapat menghasilkan pekerjaan yang sekali jadi dengan mutu yang memenuhi permintaan. Terlebih lagi penerapan sistem tersebut pada pekerjaan substruktur menjadi krusial karena pekerjaan substruktur merupakan pekerjaan yang sulit apabila dilakukan perbaikan atau pembongkaran. Melihat hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan sistem pengendalian dan penjaminan mutu pekerjaan substruktur yang dilaksanakan perusahaan kepada proyek konstruksi. Dalam upaya penerapan sistem tersebut muncul kendala-kendala yang akan dilakukan kajian serta memberikan rekomendasi solusi yang tepat. Penelitian ini merupakan studi penelitian kualitatif dengan melakukan teknik wawancara terstruktur kepada responden untuk memperoleh data primer. Dari penelitian ini didapat bahwa sistem pengendalian dan penjaminan mutu proyek konstruksi dimulai dari penyusunan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan mutu seperti contoh dokumen rencana kerja dan syarat proyek (RKS), dokumen rencana mutu proyek (RMP), dokumen instruksi kerja (IK), dan Form Pemeriksaan. Pada tahapan pelaksanaan lapangan, peran pengendali mutu sangat diperlukan untuk mengawasi dan mengawal setiap proses. Dalam penerapannya, kendala yang dihadapi didasari oleh 2 (dua) faktor utama yaitu faktor manusia dan faktor alat. Dengan mengetahui kendala tersebut, maka rekomendasi solusi yang dapat diberikan yaitu form pemeriksaan baru, solusi untuk manajemen perusahaan, dan solusi bagi pekerja.