dc.description.abstract |
PT Genco merupakan salah satu usaha mikro yang terletak di Jakarta Selatan
yang memroses biji kopi hijau menjadi biji kopi dan memenuhi kebutuhan kopi di daerah
Jabodetabek, khususnya Jakarta. Dengan meningkatnya permintaan kopi, PT Genco
memutuskan untuk mengubah metode produksi dari make-to-order menjadi make-tostock.
Hal ini menyebabkan perusahaan membutuhkan supplier tetap bahan mentah biji
kopi hijau agar perusahaan dapat memiliki jadwal produksi yang baik. PT Genco saat ini
memiliki empat alternatif supplier yang dapat menjadi calon supplier tetap untuk
perusahaan. Keempat supplier tersebut adalah supplier F, supplier K, supplier R, dan
supplier T.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengambil keputusan, didapatkan empat
kriteria yang dipertimbangkan yaitu kualitas bahan mentah, harga, kualitas pelayanan, dan
waktu pemesanan barang, dan sepuluh buah subkriteria. Terdapat keterkaitan berupa
inner dependence dan outer dependence antar kriteria, seperti keterkaitan antara waktu
pemesanan barang dengan kualitas pelayanan, sehingga digunakan metode Analytic
Network Process (ANP). Model ANP yang dirancang terdiri dari cluster tujuan, alternatif
supplier, dan kriteria, serta node subkriteria. Cluster dan node yang sudah diidentifikasi
kemudian dibandingkan dan dinilai oleh pengambil keputusan. Hasil penilaian tersebut
kemudian dilakukan pengolahan data hingga menghasilkan output berupa prioritas
supplier terbaik berdasarkan bobot hasil perhitungan.
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan aplikasi Super Decision.
Berdasarkan pengolahan data, diketahui bahwa supplier R merupakan supplier dengan
prioritas utama dengan bobot sebesar 0,351, diikuti oleh supplier T dengan bobot sebesar
0,263, supplier F dengan bobot sebesar 0,195, dan supplier K sebagai prioritas terakhir
dengan bobot sebesar 0,191. |
en_US |