dc.contributor.advisor |
Dwikardana, Sapta |
|
dc.contributor.author |
Fajrina, Mayang Nurul |
|
dc.date.accessioned |
2019-08-03T02:05:55Z |
|
dc.date.available |
2019-08-03T02:05:55Z |
|
dc.date.issued |
2018 |
|
dc.identifier.other |
skp37093 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/8557 |
|
dc.description |
8497 - FISIP |
en_US |
dc.description.abstract |
Perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump ditandatangani pada akhir Januari 2017 di mana perintah tersebut melarang masuknya imigran-imigran dan pengungsi-pengungsi yang datang dari tujuh negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam ke Amerika Serikat. Larangan tersebut kemudian menimbulkan kekisruhan tak hanya di Amerika Serikat dan ketujuh negara yang terdampak tetapi juga negara-negara lainnya. Fenomena ini juga menarik perhatian banyak media massa yang memandang Travel Ban sebagai isu yang berpotensial untuk diberitakan. Dalam konstruktivisme, sistem internasional dikonstruksi oleh gagasan-gagasan yang dihasilkan antara aktor-aktor hubungan internasional dan media massa sebagai aktor non-negara memiliki peran dalam memmpengaruhi dan menyebarkan gagasan-gagasan tersebut. Akan tetapi, setiap media massa memiliki gaya pemberitaan yang berbeda-beda tergantung agenda setting yang dimiliki oleh setiap media massa tersebut, dan perbedaan tersebut pada umunya dapat terlihat dari diskursi bahasa dalam berita mereka. Perbedaan tersebut dapat ditemukan pada pemberitaan berbentuk artikel online mengenai Travel Ban oleh media massa Al Jazeera English dan Fox News. Hal tersebut kemudian memunculkan sebuah pertanyaan penelitian bagaimana perbedaan pemberitaan tersebut dapat menciptakan dualisme pandangan yang dibangun kedua media massa untuk publik mengenai Travel Ban. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penelitian ini membandingkan penyampaian berita mengenai Travel Ban oleh kedua media tersebut menggunakan metode Analisa Wacana Kritis oleh Norman Fairclough untuk melihat bagaimana diskursi bahasa mereka dapat menciptakan dualisme pandangan mengenai topik tersebut yang ingin mereka konstruk di dalam pemikiran khalayak publik. Hasil analisa perbandingan menunjukkan dualisme pandangan mengenai Tavel Ban yang tercipta dari perbedaan pada pemberitaan Al Jazeera English yang memperlihatkan Travel Ban sebagai sebuah bentuk diskriminasi terhadap Muslim dan pemberitaan Fox News yang memperlihatkan Travel Ban sebagai kebijakan yang sangat diperlukan demi kepentingan keamanan negara dan masyarakat Amerika Serikat. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
Perintah Eksekutif |
en_US |
dc.subject |
Travel Ban |
en_US |
dc.subject |
Imigran |
en_US |
dc.subject |
Pengungsi |
en_US |
dc.subject |
Diskriminatif |
en_US |
dc.subject |
Perlindungan |
en_US |
dc.title |
Perbandingan media massa online Al Jazeera English dengan media massa online Fox News : studi kasus kebijakan Travel Ban Amerika Serikat tahun 2017 |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2014330034 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0423096101 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional |
|