Abstract:
Lord’s Resistance Army adalah sebuah kelompok teroris berbasiskan agama Kristen yang didirikan di Uganda pada era akhir 80-an. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemimpin karismatik bernama Josef Kony dan bertujuan untuk mendirikan pemerintahan dengan dasar 10 Perintah Allah. LRA menggunakan segala cara seperti membunuh, memerkosa, dan penculikan anak untuk melancarkan tujuanya. Kemudian LRA mulai masuk ke negara lain yang salah satunya adalah Kongo. Sejalan dengan fenomena ini, peneliti memutuskan untuk meneliti interpretasi 10 Perintah Allah oleh LRA dan menemukan pengaruhnya dengan aksi terorisme nya di Kongo. Dengan metode hermeneutik Derrida dan 5th Wave Theory milik Jeffrey Kaplan, maka pertanyaan mengenai bagaimana pengaruh interpretasi 10 Perintah Allah oleh LRA terhadap aksi terorisme internasional di Kongo akan terjawab.
Penelitian ini terpusat pada pembahasan mengenai sejarah, karakteristik, aksi-aksi terorisme internasionalnya dan bagaimana 10 Perintah Allah ditafsirkan. Lalu dengan metode Derrida dan teori milik Kaplan sebagai alat analisa, alhasil peneliti berhasil menemukan bahwa LRA melakukan politisasi terhadap ajaran agama Kristen guna memajukan tujuan awalnya yaitu mendirikan sebuah negara. Dasar aksi terorisme internasional LRA di Kongo terletak pada penafsiran yang keliru pada 10 Perintah Allah dan didukung identitasnya sebagai kelompok teroris gelombang ke 5.