dc.description.abstract |
New York Times merupakan salah satu media yang selain menyampaikan informasi juga menafsirkan informasi. Sebagai media, New York Times sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. Sehingga New York Times dalam menyampaikan berita sesungguhnya merupakan hasil tafsiran dari setiap jurnalis yang berada di dalam sistem media tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pembingkaian yang dilakukan oleh New York Times dalam membentuk opini publik terhadap Donald Trump pada tahun 2016 sampai dengan 2017.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian, “Bagaimana framing pemberitaan New York Times dalam pembentukan opini publik terhadap Donald Trump tahun 2016-2017?”, penelitian ini menggunakan teori Konstruktivisme serta konsep framing William A. Gamson dan Andre Modigliani. Framing merupakan sebuah cara analisis teks media untuk mengetahui bagaimana perspektif media dalam menyeleksi isu dan menulis berita, serta dalam mengkonstruksi serta membentuk opini publik. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif-sekunder, di mana penelitian ini menggunakan berbagai bentuk data sekunder seperti dokumen, artikel, serta pemberitaan dari internet.
Di dalam penelitian ini, dua isu yang menjadi sumber pemberitaan di New York Times adalah isu gender dan rasisme di Amerika Serikat. New York Times muncul dengan pembingkaian negatif mengenai Donald Trump terkait isu gender dan rasisme. Analisis ini akan menunjukkan bagaimana New York Times sebagai media menggambarkan suatu peristiwa, dalam penelitian ini isu gender dan rasisme. Hasil analisis dari framing pemberitaan New York Times bertujuan untuk menemukan pembentukan opini publik yang bersifat negatif terhadap Donald Trump pada tahun 2016 sampai dengan 2017, melalui isu gender dan rasisme. |
en_US |