Upaya UNDP China dalam membantu mewujudkan Good Governance di China

Abstract

Reformasi yang terjadi pada tahun 1978 dibawah kepemimpinan Deng Xiaoping, menjadi sebuah momentum yang bersejarah bagi negara Cina. Perubahan sistem dari “planned economy” menjadi “market economy” bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Cina yang kala itu sedang amat terpuruk. Terobosan yang berarti tersebut berimplikasi pada negara Cina yang pelan-pelan membuka diri terhadap negara asing, termasuk melakukan kerjasama dengan organisasi internasional, salah satunya ialah UNDP. Sebagai suatu organisasi internasional yang memiliki fokus good governance, UNDP melaksanakan fungsinya sebagai penyedia bantuan bagi pemerintah China dalam mewujudkan visi Xiaokang, yang pada dasarnya ialah Milennium Development Goals versi negara tersebut. Dalam penelitian ini digunakan teori liberalisme yang berfokus pada isu social-politik-ekonomi yang terjadi di negara Cina, kemudian bagaimana UNDP sebagai sebuah institusi yang bekerjasama dengan pemerintah dimana UNDP bernaung dalam mendukung visi negara, yaitu membentuk “harmonious society.” Pertanyaan penelitian ini adalah, “Bagaimana upaya UNDP China dalam mewujudkan good governance di Cina?” dan dijawab melalui 2 proyek UNDP yang berfokus pada perwujudan 9 karakteristik good governance, seperti accountability, participatory, effective and efficient, strategic vision, dan sebagainya. Berbagai upaya tersebut ialah melalui pengadaan forum diskusi untuk berdialog bersama para stakeholders lainnya mengenai topik yang diangkat, menyamakan pemahaman, dan menemukan bantuan yang tepat yang dapat diberikan kepada pemerintah Cina, salah satunya dengan menyelenggarakan penguatan kapasitas dari pegawai pemerintahan untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, serta memberikan pelayanan publik yang lebih prima. Sebagai sebuah organisasi internasional yang menghormati kedaulatan negara, UNDP bekerja melalui kerjasama dengan The State Comission Office for Public Sector Reform (SCOPSR) dalam usahanya meningkatkan performa pelayanan public di negeri tersebut. Kemudian, bertepatan pada rentang waktu yang penulis pilih, yakni 2007-2011 juga diselenggarakan Olimpiade Beijing di tahun 2008, maka UNDP juga ikut bergerak dalam menanamkan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pegawai pemerintahan yang memiliki keahlian kuat serta kepercayaan diri yang baik melalui The Volunteering Project. Para sukarelawan diberikan pelatihan yang mengasah kemampuan berbicara, berbahasa, etika melayani para tamu baik dalam maupun luar negeri, dan masih banyak lagi. Kegiatan tersebut sungguh bermanfaat bagi para sukarelawan dalam mencari pekerjaan, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan ekonomi di negara Cina.