Video 'Kony 2012' sebagai alat Invisible Children untuk mendorong gerakan sosial

Show simple item record

dc.contributor.advisor Indraswari, Ratih
dc.contributor.author Riefi, Clarissa
dc.date.accessioned 2019-08-02T06:54:04Z
dc.date.available 2019-08-02T06:54:04Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp37785
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8486
dc.description 8702 - FISIP en_US
dc.description.abstract Seiring dengan bertambahnya penggunaan media sosial dan semakin cepatnya transmisi informasi, masyarakat sipil semakin mempunyai kemampuan untuk mendorong perubahan. Kasus usaha penangkapan Joseph Kony sebagai ketua dari kelompok pemberontak LRA (Lords Resistance Army) yang terjadi pada tahun 2012, menjadi salah satu bukti peran besar media sosial dalam mendorong gerakan sosial dari masyarakat. Kelompok pemberontak LRA berusaha untuk menggulingkan pemerintah Uganda sejak tahun 1987. Usaha ini telah banyak memakan korban jiwa. Untuk menghentikannya, organisasi Invisible Children mengunggah video dokumenter berdurasi 30 menit di Youtube dengan judul ‘Kony 2012’. Video ini memicu masyarakat global untuk membentuk gerakan sosial. Berkat tuntutan dari masyarakat, Amerika Serikat dan Uni Afrika sepakat untuk mendukung usaha internasional dalam menghentikan LRA. Oleh sebab itu, penelitian ini akan berfokus pada pertanyaan: Bagaimana video ‘Kony 2012’ dimanfaatkan sebagai alat untuk mendorong gerakan sosial oleh Invisible Children? Untuk menjawabnya, digunakan model collective action frames oleh William A. Gamson. Terdapat tiga kategori framing yang harus ada dalam sebuah video agar video tersebut mempunyai kekuatan untuk mendorong gerakan sosial. Pertama, injustice frames di awal video berguna untuk mengidentifikasi korban dan mengambil simpati penonton. Identity frames di tengah video berguna untuk mengidentifikasi musuh. Memisahkan kubu “kita” sebagai agen perubahan, dan kubu “mereka” sebagai musuh yang bertanggung jawab dan patut dihukum. Sistem ini akan menciptakan identitas kolektif dan kepercayaan bersama. Terakhir, agency frames menunjukan instruksi cara membuat perubahan. Ajakkan jelas untuk bertindak yang diutarakan di akhir video juga akan menciptakan perasaan urgensi. Lewat analisa konten dan wacana dengan menggunakan framing device dan reasoning device dari Gamson dan Modigliani di setiap kategori, dapat dikatakan bahwa video ‘Kony 2012’ telah memenuhi tiga syarat collective action frames. Oleh sebab itu gerakan sosial dapat tercipta. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Video ‘Kony 2012’ en_US
dc.subject LRA en_US
dc.subject framing en_US
dc.subject injustice frames en_US
dc.subject identity frames en_US
dc.subject agency frames en_US
dc.title Video 'Kony 2012' sebagai alat Invisible Children untuk mendorong gerakan sosial en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015330006
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0405068602
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account