Abstract:
Pertumbuhan ekonomi tidak berbanding lurus dengan tingkat kemiskinan di Indonesia yang juga disertai dengan berbagai bentuk ketidaksetaraan gender yang masih sering ditemukan dalam berbagai bentuk seperti subordinasi, marginalisasi, stereotip, beban ganda dan kekerasan. Hal ini memunculkan perbedaan kapasitas antara laki-laki dan perempuan sehingga menimbulkan gender gap dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Terkait isu ini, Asian Development Bank (ADB) melakukan beberapa upaya dalam membantu Indonesia untuk memperkecil gender gap dalam pengentasan kemiskinan. Maka dari itu, muncul pertanyaan penelitian: bagaimana upaya Asian Development Bank (ADB) membantu Indonesia untuk memperkecil gender gap dalam pengentasan kemiskinan Tahun 2000-2011?
Penelitian ini membahas upaya-upaya ADB dengan menggunakan Feminisme Liberal, Kemiskinan Fungsional dan juga disesuaikan dengan Fungsi Organisasi Internasional, rule-supervisory dan operational. Klasifikasi Organisasi Internasional di sisi lain akan digunakan untuk mengklasifikasikan ADB. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa isu kemiskinan fungsional dapat ditangani dengan upaya-upaya yang di dorong dengan fungsi organisasi internasional. Melalui upayanya dapat dilihat bahwa ADB telah mengupayakan kapasitas antara laki-laki dan perempuan yang setara dengan tujuan agar gender gap dalam pengentasan kemiskinan dapat dipersempit, walaupun dalam praktiknya, terdapat kendala-kendala yang menjadi tantangan bagi ADB untuk memenuhi tujuannya.