Abstract:
Penelitian ini akan menjelaskan mengenai bagaimana kebijakan perdagangan yang
dibentuk oleh Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara sebagai upaya untuk
mempertahankan posisinya sebagai negara hegemon di masa pemerintahan Barack
Obama. Sebagai negara hegemon, Amerika Serikat memiliki peran penting dalam
perekonomian Asia Tenggara yang diterapkan melalui berbagai aktivitas ekonomi,
seperti perdagangan dan investasi. Namun, keberadaan Amerika Serikat sebagai
negara dengan kekuasaan tertinggi di kawasan Asia Tenggara mulai mengalami
perubahan ketika kekuatan Tiongkok mengalami peningkatan hingga diperkirakan
dapat menggantikan posisi Amerika Serikat sebagai negara hegemon. Kebangkitan
Tiongkok terutama di dalam bidang ekonomi mempengaruhi aktivitas perdagangan
yang dilakukan oleh Tiongkok dengan Asia Tenggara. Hal ini dapat dilihat dari
perdagangan yang dilakukan antara Tiongkok dan Asia Tenggara memiliki jumlah
yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan aktivitas perdagangan Amerika
Serikat dengan kawasan tersebut. Teori yang akan digunakan di dalam penelitian
ini adalah teori Merkantilisme, teori stabilitas hegemon, serta konsep kepentingan
nasional. Penelitian ini menemukan bahwa pada masa pemerintahan Obama,
Amerika Serikat membentuk kebijakan perdagangan, diantaranya mendukung dan
memperkuat sistem perdagangan berbasis aturan; menjadi mitra dagang yang
memiliki komitmen dalam melakukan aktivitas perdagangan; meningkatkan
pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, dan inovasi baru; dan menyebarkan
American values melalui aktivitas perdagangan.