Abstract:
pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad yang justru melakukan perlawanan terhadap maasyarakatnya. Kondisi di Suriah pun diperkeruh dengan berkembangnya kelompok-kelompok militan seperti Islamic State of Iraq and the Levant atau yang iasa dikenal dengan sebutan ISIS. Kondisi di Suriah yang semakin memanas akhirnya menarik perhatian dunia internasional termasuk Amerika Serikat. Sejak 2014 Amerika Serikat aktif dalam memerangi ISIS di Suriah, serangan udara menjadi senjata utama yang digunakan oleh Amerika Serikat. Serangan Amerika Serikat di Suriah pun tidak luput dari pandangan media internasional seperti CNN dan Al-Jazeera yang aktif memberitakan perkembangan serangan udara tersebut. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian, “Bagaimana perbandingan pemberitaan CNN dan Al-Jazeera dalam kasus Serangan Udara Amerika Serikat ke Suriah?”. Penelitian ini akan dijawab menggunakan konsep framing yang diusung oleh William A. Gamson dan Andre Modigliani. Teori framing menjelaskan tentang bagaimana sebuah kantor berita melakukan pembingkaian terhadap suatu kejadian tertentu dan memberitahunya pada para penonton. Peneliti juga menggunakan metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data sekunder berupa studi literatur buku-buku, surat kabar, artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah, laporan penelitian oleh peneliti lain dan situs internet. Peneliti menemukan perbedaan dari pemberitaan CNN dan Al-Jazeera terkait serangan Udara Amerika Serikat di Suriah, dimana CNN lebih menekankan pada kerjakeras Amerika Serikat dan Al-Jazeera lebih fokus pada korban sipil akibat serangan udara tersebut. Perbedaan pemberitaan oleh kedua kantor media massa ini sendiri dapat mempengaruhi opini publik yang terbentuk di masyarakat.
