Abstract:
Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia. Bahkan, Korea Selatan disebut sebagai salah satu Macan Asia. Namun, hal itu tidak membuat Korea Selatan terlepas dari masalah krisis ekonomi. Dalam sejarahnya, Korea Selatan mengalami dua kali krisis ekonomi yang berpengaruh signifikan terhadap perekonomiannya, yaitu pada tahun 1997 dan 2008. Dalam menghadapi kedua krisis tersebut, Korea Selatan dianggap sebagai salah satu negara dengan tingkat pemulihan ekonomi yang cepat. Korea Selatan membutuhkan waktu tiga tahun untuk pulih dari krisis 1997. Lain halnya pada krisis 2008, Korea Selatan hanya membutuhkan waktu satu tahun saja. Perbedaan waktu pemulihan krisis ini tidak terlepas dari kebijakan industri yang mereka gunakan saat terjadinya krisis. Seperti yang diketahui, sektor industri Korea Selatan didominasi oleh para chaebol dan dianggap sebagai mesin utama penggerak ekonomi Korea Selatan. Oleh karena itu, pertanyaan penelitian dalam skripsi ini yaitu “Bagaimana perbandingan kebijakan industri Pemerintah Korea Selatan dalam menanggulangi krisis ekonomi pada 1997 dan 2008?” Dengan menggabungkan beberapa teori dan konsep, seperti teori krisis finansial Minsky, teori ekonomi politik Keynesian, dan konsep developmentalism, penelitian ini membandingkan dan menganalisa kebijakan industri Korea Selatan saat krisis terjadi. Dari hasil analisa, disimpulkan bahwa ada lima perbedaan kebijakan industri yang diambil saat terjadinya krisis 1997 dan 2008. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan membandingkan kebijakan industri di belakang kesuksesan Korea Selatan dalam menanggulangi krisis ekonomi 1997 dan 2008.