Abstract:
Produksi pepaya di Indonesia cukup besar, yaitu sekitar 871.282 ton pada 2013, akan tetapi pemanfaatannya masih terkendala karena umur buah ini sangat pendek (dalam hitungan hari). Oleh karena itu, diperlukan teknik pengawetan untuk pemanfaatan pepaya dan meningkatkan nilainya secara komersial. Pengeringan adalah salah satu dari teknik pengawetan yang ada. Dalam penelitian ini, akan dilakukan studi mengenai pemanfaatan pepaya sebagai manisan dan fruit leather.
Metode yang digunakan adalah pengeringan dengan oven. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (i) mempelajari pengaruh suhu pengeringan oven dan ketebalan bahan terhadap kandungan vitamin C pada produk fruit leather dan manisan pepaya (ii) Mempelajari proses pembuatan fruit leather dan manisan pepaya dan melihat potensi pengembangan produk. Target akhir dari penelitian ini adalah diperolehnya kondisi pengeringan dan ketebalan buah terbaik untuk mempertahankan kandungan vitamin C pada buah pepaya untuk pembuatan fruit leather dan manisan pepaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin C pada produk fruit leather dan manisan terbaik pada pengeringan suhu 40oC dan ketebalan xxx pada manisan dan xxx pada fruit leather.