Abstract:
Berakhirnya perang dunia kedua di dalam sistem internasional memicu terbentuknya sebuah pola hubungan baru antar aktor hubungan internasional yang mendasari munculnya era keterbukaan. Menjadi besarnya suatu negara di dalam sistem internasional merupakan sebuah proses yang melibatkan perjalanan panjang. Sistem internasional yang bersifat bipolar pada era perang dingin memicu adanya fenomena perubahan ideologi politik untuk membangun kekuatan sebuah negara. Fenomena tersebut dapat melahirkan sebuah kekuatan perekonomian besar dunia, namun disisi lain fenomena tersebut juga dapat memicu disintegrasi suatu negara. Penelitian ini menjelaskan mengenai aspek-aspek yang digunakan untuk membangun kekuatan sebuah negara, yaitu aspek kepemimpinan juga aspek pelaksanaan pembangunan politik dan ekonomi. Penelitian ini menjawab ―Bagaimana Dampak Reformasi Kepemimpinan di dalam Era Keterbukaan pada Kontribusi Pembangunan di Cina dan Uni Soviet?‖ sebagai dasar pertanyaan dari penelitian ini.
Analisis dari penelitian ini meliputi dampak gaya kepemimpinan Deng Xiaoping di Cina dan Gorbachev di Uni Soviet dalam mengambil keputusan politik. Keputusan tersebut dapat mempengaruhi stabilitas sosial, ekonomi, dan politik sehingga pembangunan telah berjalan dengan baik. Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran state led development, economic communist modernization, trait theory dan motives theory sebagai teori pendekatan. Teori-teori tersebut dipilih karena dapat menjelaskan latar belakang dari reformasi yang dilakukan hingga karakter dari seorang pemimpin. Penulisan penelitian dengan metode kualitatif ini merupakan penelitian berbasis dokumen dengan menggunakan teknik studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa negara dengan ideologi komunis yang sama, melalukan reformasi dengan ideologi demokratis yang sama, namun berujung kepada hasil yang berbeda. Penelitian ini menemukan adanya anomali dalam pelaksanaan reformasi diantara kedua pemimpin tersebut. Deng Xiaoping yang melakukan reformasi ekonomi terlebih dahulu hingga melahirkan salah satu kekuatan ekonomi dunia melalui pembangunannya, dan Gorbachev yang melakukan reformasi politik sebagai awal dari reformasinya namun berakhir dengan disintegrasi negara-negara pembentuk Uni Soviet karena pembangunan yang kurang berhasil pada era tersebut.