dc.description.abstract |
Dalam upaya meningkatkan perekonomian, pariwisata menjadi salah satu sektor yang diandalkan Indonesia. Hal tersebut dilihat dari besarnya peran pariwisata dalam peningkatan PDB ditinjau dari besarnya angka masuk wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Indonesia. Kawasan Asia Tenggara menjadi penyumbang wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand sebagai tiga negara yang mengungguli angka wisatawan mancanegara tersebut. Dalam upaya terus meningkatkan angka pariwisata, salah satu strategi promosi yang terus digencarkan oleh Kementerian Pariwisata RI (KEMENPAR) dibawah kepemerintahan Presiden Joko Widodo adalah branding pariwisata “Wonderful Indonesia”. Branding tersebut dipromosikan oleh KEMENPAR RI khususnya melalui platform media seperti televisi. Namun seiring waktu, promosi melalui media televisi tidak lagi efektif karena besarnya pengaruh era digital dalam gaya hidup masyarakat. Oleh sebab itu, penelitian ini mengangkat pertanyaan “Apa sajakah upaya yang dilakukan oleh KEMENPAR RI khususnya dalam pemanfaatan media digital dalam mempromosikan branding „Wonderful Indonesia‟ di kawasan Asia Tenggara tahun 2014-2017?”. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teori Soft Power, teori pariwisata, media digital & media sosial, serta konsep dari branding itu sendiri. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi dokumen dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa KEMENPAR RI juga telah memanfaatkan media digital sebaik-baiknya dalam mempromosikan branding “Wonderful Indonesia”. KEMENPAR RI telah menggunakan segala platform media yang merupakan bagian media digital. Upaya tersebut juga dilakukan untuk mengimplementasikan strategi lanjutan nation branding Indonesia untuk meningkatkan citra Indonesia di mata internasional serta mengoptimalkan hubungan internasional dengan negara lain. |
en_US |