Abstract:
Hubungan Indonesia dan Australia telah mengalami pasang surut yang disebabkan
beberapa konflik sehingga citra Indonesia menjadi buruk dimata Australia. Melihat keadaan
tersebut Indonesia berupaya untuk meningkatkan citra Indonesia melalui diplomasi. Aktivitas
diplomasi telah mengalami perkembangan dari diplomasi tradisional menuju diplomasi
modern yang mengakibatkan perubahan pada aktor dan beberapa aspek pendekatan diplomasi
yang membawa diplomasi publik ke dalam interaksi internasional. Dalam memperbaiki citra
Indonesia di Australia, diaspora yang merupakan aktor non-negara dalam diplomasi publik
Indonesia yang dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan citra Indonesia. Dengan
demikian, penelitian ini mengangkat pertanyaan penelitian “Apa kontribusi diaspora dalam
meningkatkan citra Indonesia di Australia?”.
Penelitian ini menjelaskan bagaimana diaspora meningkatkan citra negara Indonesia
melalui tiga proses meningkatkan citra negara menurut Simon Anholt, yaitu strategy,
substance, dan symbolic action. pada tahap strategy diaspora Indonesia melihat citra Indonesia
sebagai negara yang kaya akan budaya, namun memiliki citra yang buruk dimata Australia.
sehingga diaspora Indonesia berperan dalam meningkatkan citra negara melalui kegiatan dan
program terkait budaya. Pada tahap substance diaspora Indonesia akan melakukan langkah
konkret melalui program pertukaran lintas budaya, pertukaran pelajar, kunjungan budaya,
konferensi dan workshop budaya, dan beasiswa. Tahap symbolic action diaspora melakukan
kegiatan yang lebih mendalam untuk memperkenalkan budaya Indonesia salah satunya melalui
promosi batik. Dengan demikian, diaspora telah berkontribusi dalam mempromosikan,
memperkenalkan, dan menumbuhkan rasa ketertarikan warga Australia pada budaya
Indonesia.