Abstract:
Somalia merupakan negara yang kehilangan pemerintahannya sejak tahun
1991. Pasca kejadian tersebut, berbagai aktor mencoba untuk memberikan bantuan
dengan tujuannya masing-masing. Salah satu aktor yang aktif memberikan bantuan adalah Ethiopia, negara tetangga Somalia. Pada tahun 2006, Ethiopia melakukan
intervensi militer ke Somalia sebagai respons atas berkembangnya Islamic Courts
of Union – pemerintahan Somalia secara de facto. Intervensi ini bertentangan
dengan Resolusi 1725, di mana DK PBB memberikan instruksi kepada negara
tetangga Somalia untuk berhenti memberikan bantuan dalam bentuk apa pun.
Maka, penelitian ini mencoba menemukan alasan dibalik keputusan pemerintah
Ethiopia. Jangka waktu yang menjadi pembatas penelitian dimulai sejak tahun 2004
sampai 2006. Tahun 2004 merupakan tahun dibentuknya Transitional Federal
Government, sedangkan tahun 2006 merupakan tahun di mana Ethiopia melakukan
intervensi militer.
Untuk menjawab permasalahan ini, penulis menggunakan teori Realisme
Ofensif. Sejumlah konsep juga dilibatkan untuk memperdalam analisis dari
penelitian ini. Pada akhirnya, penulis menemukan bahwa alasan dibalik intervensi
militer Ethiopia ke Somalia adalah bentuk untuk mendapatkan jaminan keselamatan
dirinya dalam sistem dunia internasional yang anarki. ICU menjadi ancaman yang
tidak hanya bagi Somalia, tetapi juga bagi kedaulatan Ethiopia.