Abstract:
Penelitian ini membahas mengenai keterlibatan Iran dalam konflik yang terjadi antara Pemerintah Yaman dan Kelompok Houthi, khususnya dalam periode waktu 2014-2017. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah “Bagaimana kondisi internal dan eksternal dalam politik luar negeri Iran dapat mendorong kepentingan nasionalnya untuk terlibat dalam konflik Houthi di Yaman?” Agar mendapatkan jawaban penelitian yang komprehensif, penulis menggunakan konsep konflik internal, kebijakan luar negeri, serta konsep kepentingan nasional dari paradigma realisme klasik. Penulis juga menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan studi literatur dan studi pustaka dalam mencari data yang deskriptif, kemudian dianalisis menggunakan konsep, dan menghasilkan analisis yang dapat menjawab pertanyaan penelitian.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis menghasilkan 3 temuan. Pertama, keterlibatan Iran dalam konflik di Yaman merupakan usaha untuk mempertahankan kekuatan dengan memastikan bahwa distribusi kekuasaan di Yaman tetap berada di bawah pengaruh Iran. Hal ini dilakukan bukan dengan memberikan dukungan yang banyak terhadap Houthi, tapi dengan menjaga hubungan dan jalur komunikasi. Kedua, Iran ingin melawan status dominansi Amerika Serikat dan para sekutunya di Timur Tengah. Hal ini dilakukan dengan bekerja sama dengan banyak kelompok militan, salah satunya adalah dengan Houthi. Poin pertama dan kedua dimungkinkan oleh kondisi internal Yaman yang masih sangat dipengaruhi oleh pemikiran Khomeini, yang menginginkan hancurnya dominansi Barat atas Timur Tengah dan menjadikan Iran kekuatan regional. Sedangkan poin ketiga adalah untuk mendemonstrasikan kekuatan Iran di Yaman. Dengan demikian, menciptakan persepsi bagi negara lain bahwa Iran merupakan kekuatan yang patut diperhitungkan.