Abstract:
Hubungan internasional dewasa ini sudah semakin maju karena adanya perkembangan dunia secara dinamis dan membiaskan batas-batas antar negara. Diplomasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjalin hubungan dengan cara memahami kebutuhan, budaya, serta masyarakat, mengomunikasikan setiap pandangan, mencari area dimana pemerintah dapat menemukan kesamaan pandangan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi (MEXT) merupakan badan Pemerintah Jepang menawarkan beasiswa untuk siswa internasional di bawah Program Beasiswa Monbukagakusho yang didirikan pada tahun 1954. Sebanyak 160 negara telah mengirimkan para pelajarnya untuk belajar di Jepang di bawah program ini. Indonesia merupakan salah satu penyumbang peserta terbanyak ke-6 di seluruh dunia.
Teori serta konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori politik luar negeri, dimana dalam penelitian ini Jepang menentukan tindakan terhadap respon kepada lingkungan luar wilayah negara dengan menggunakan salah satu instrumen dalam politik luar negeri, yaitu Diplomasi. Jepang menggunakan diplomasi multijalur, melalui diplomasi pendidikan untuk memperkenalkan budaya serta etos kerja, juga menciptakan orientasi Indonesia terhadap Jepang guna mempertahankan suatu tujuan.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Jepang menyadari, pendidikan dapat menjadi sarana informasi kepada seluruh masyarakat dunia bahwa pendidikan bisa menciptakan perdamaian, keamanan dunia dan pemeliharaan kualitas sumber daya manusia. Monbusho menjadikan para alumninya sebagai agen diplomasi penyebaran budaya, karena sekembalinya ke tanah air, alumni banyak melakukan kegiatan seperti seminar, festival, education fair untuk memperkenalkan sistem pendidikan, kehidupan selama di Jepang dan tradisi, yang kemudian siklus ini menciptakan ketertarikan dan menciptakan masyarakat yang peduli terhadap kerjasama antar negara. Monbusho masih harus terus dilakukan agar memaksimalkan hubungan bilateral Jepang dan Indonesia.