Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 3 hal yakni (1) kondisi kelompok sasaran literasi digital ; (2) strategi yang digunakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika di dalam membangun kesadaran e-literacy masyarakat di dalam pelaksanaan e-government ;
(3) kesesuaian antara strategi yang digunakan dengan kondisi kelompok sasaran literasi digital. Deskripsi tersebut dilakukan dengan menggunakan dasar teori strategi literasi digital yang mengacu pada 5 indikator strategi literasai digital dan 11 indikator literasi digital di masyarakat.
5 indikator strategi literasai digital terdiri dari penguatan penggunaan aplikasi atau perangkat digital; peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu; perluasan akses sumber belajar dan cakupan peserta belajar; peningkatan pelibatan publik dan penguatan tata kelola.
Selain itu , 11 indikator literasi digital di masyarakat terdiri dari Meningkatnya jumlah dan variasi bahan bacaan literasi digital yang dimiliki setiap fasilitas publik;Meningkatnya frekuensi membaca bahan bacaan literasi digital setiap hari;
Meningkatnya jumlah bahan bacaan literasi digital yang dibaca oleh masyarakat setiap hari; Meningkatnya jumlah partisipasi aktif komunitas, lembaga, atau instansi dalam penyediaan bahan bacaan literasi digital; Meningkatnya jumlah fasilitas publik yang mendukung literasi digital;
Meningkatnya jumlah kegiatan literasi digital yang ada di masyarakat; Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan literasi digital; Meningkatnya jumlah pelatihan literasi digital yang aplikatif dan berdampak pada masyarakat; Meningkatnya pemanfaatan media digital dan internet dalam memberikan akses informasi dan layanan publik;
Meningkatnya pemahaman masyarakat terkait penggunaan internet dan UU ITE; Meningkatnya angka ketersediaan akses dan pengguna (melek) internet suatu daerah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari 2 hal yaitu (1) wawancara yang dilakukan dengan beberapa narasumber yaitu aparatur Diskominfo Kota Bandung (40 orang);
siswa-siswi SMAN 11 (15 orang); dan siswa-siswi SMAN 5 (15 orang). (2) studi dokumen yaitu dokumen presentasi oleh Diskominfo Kota Bandung; hasil-hasil penelitian terdahulu tentang gerakan literasi nasional dan e-government; dan publikasi media cetak dan media elektronik tentang literasi digital.
Berdasarkan data-data dan temuan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa kondisi literasi digital tidak sesuai dengan sebelas indikator literasi digital masyarakat.Ketidak sesuaian tersebut tergambar pada indikator : (1) membaca bahan bacaan literasi digital setiap harinya;
(2) jumlah fasilitas publik yang mendukung literasi digital; (3) jumlah kegiatan literasi digital yang ada dimasyarakat; (4) partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan literasi digital.
Selanjutnya, strategi literasi digital belum membangun kesadaran E-literacy masyarakat di dalam pelaksanaan pengembangan E-government yaitu strategi penguatan tata kelola.
Terakhir, belum sesuainya antara strategi yang diterapakan dengan kondisi yang ada di lapangan. Hal ini terlihat pada: (1) indikator kedua dan ketiga dari literasi digital masyarakat tidak sesuai dengan strategi kedua literasi digital.
(2) Indikator kelima dari literasi digital masyarakat tidak sesuai dengan strategi ketiga literasi digital. (3) Indikator keempat dari literasi digital masyarakat tidak sesuai dengan strategi keempat dari literasi digital.
(4) Indikator ketujuh dari literasi digital masyarakat tidak sesuai dengan strategi kelima dari literasi digital.