Preliminary review sebagai bagian dari pemeriksaan operasional untuk menentukan critical area atau critical problem : studi kasus pada CV. BS

Abstract

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar UMKM semakin ketat. Agar dapat bersaing dengan para kompetitor, perusahaan harus memperhatikan aktivitas operasinya dan memiliki keunggulan kompetitif dalam aktivitas operasi tersebut. Pemeriksaan operasional diharapkan dapat membantu pihak manajemen dalam mengidentifikasi masalah yang timbul atau mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin terjadi. Manajer memerlukan informasi dari berbagai aspek, seperti akuntansi biaya, internal control, perpajakan, akuntansi keuangan, pemanfaatan information technology/IT, dan tata kelola perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan operasional terhadap aspek-aspek tersebut untuk mengidentifikasi critical area/critical problem di perusahaan. Pemeriksaan operasional adalah proses mengidentifikasi kegiatan operasional dan aktivitas perusahaan untuk menghasilkan perbaikan yang terus menerus. Bagi perusahaan manufaktur terdapat tiga aktivitas penting dalam kegiatan operasionalnya, antara lain aktivitas pembelian barang dari supplier, pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, dan penjualan. Dalam melaksanakan aktivitas penjualan, perusahaan perlu menetapkan harga pokok penjualan secara akurat sehingga harga jual dapat ditetapkan secara tepat dan perusahaan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan tidak luput dari adanya risiko sehingga perusahaan perlu menerapkan internal control secara memadai. Agar aktivitas perusahaan dapat berjalan lancar, perusahaan perlu memenuhi kewajibannya terhadap negara dalam hal perpajakan. Perusahaan juga memerlukan informasi keuangan untuk dapat mengambil keputusan atas aktivitas yang akan dilakukan. Informasi keuangan tersebut dapat dilihat melalui laporan keuangan. Pemanfaatan IT merupakan sebuah hal yang penting karena dapat mempermudah aktivitas perusahaan. Perusahaan yang ingin agar mampu bersaing perlu menerapkan asas-asas tata kelola perusahaan. Critical area/critical problem perusahaan dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan terhadap aspek-aspek tersebut. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode studi deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder berupa buku, jurnal, undang undang, peraturan-peraturan dan data-data yang telah ada di CV BS. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan serta studi literatur. Objek penelitian adalah CV BS yang bergerak di industri makanan dan minuman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa perusahaan masih menggunakan pembebanan biaya menggunakan metode traditional costing. Perusahaan juga tidak memiliki struktur organisasi, uraian pekerjaan, dan visi misi secara tertulis, teguran hanya diberikan secara lisan tanpa adanya sanksi, serta belum terdapat segregation of duties. Perusahaan telah membuat laporan keuangan yang terdiri dari buku kas, buku persediaan barang, buku pembelian barang, buku penjualan, buku kas kecil, buku biaya gaji, dan laporan laba rugi. Tidak ada penilaian kinerja karyawan dan kenaikan jabatan hanya diberikan kepada pegawai berdasarkan lamanya pegawai tersebut bekerja di perusahaan. Dalam pemanfaatan IT, perusahaan masih melakukan pencatatan secara manual pada sebuah buku tetapi beberapa pencatatan telah dilakukan menggunakan Microsoft excel. Dalam hal perpajakan, perusahaan telah membayar pajak penghasilan final berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa critical problem di CV BS terdapat pada aspek penerapan internal control.