Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan pengembangan animasi film dan telematika di Kota Cimahi menggunakan 5 tahapan disertai dengan 7 prinsip SROI yang akan menghasilkan net-present value dan rasio perbandingan antara manfaat dan investasi. Analisa ini menggunakan 5 tahapan yakni: (1) mengidentifikasi stakeholder, (2) memetakan dampak, (3) menilai outcomes, (4) mengukur dampak, dan (5) menghitung SROI.
Penelitian ini menggunakan metode mix–methods research dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi dokumen, dan wawancara terhadap 9 SKPD. Selain itu peneliti juga menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 214 orang. Dalam menghitung SROI peneliti menggunakan tiga skenario perhitungan manfaat yang dihasilkan oleh stakeholder Dinas Perdagangan Koperasi Perindustrian (Disdagkoperin). Hasil penelitian pada skenario pertama yakni sebesar 1:2,03 dimana untuk setiap Rp 1,00 yang disumbangkan akan menghasilkan Rp 2,03 berupa manfaat dalam bentuk nilai sosial. Hasil penelitian pada skenario kedua yakni sebesar 1:0,40 dimana untuk setiap Rp 1,00 yang disumbangkan akan menghasilkan Rp 0,40 berupa manfaat dalam bentuk nilai sosial dan hasil perhitungan pada skenario ketiga sebesar 1:0,49 dimana untuk setiap Rp 1,00 yang disumbangkan akan menghasilkan Rp 0,49 berupa manfaat dalam bentuk nilai sosial. Hal ini menunjukan bahwa kebijakan pengembangan animasi film dan telematika berdasarkan perhitungan skenario dua dan tiga tidak dapat di teruskan pelaksanaanya karena nilai investasi lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang dihasilkan.