Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dan karakteristik dalam Implementasi Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Jatibarang Kabupaten Indramayu melalui Program KOTAKU, dan mengetahui fakor lingkungan yang mampu mempengaruhi.
Dasar teori yang digunakan untuk melihat pelaksanaan Implementasi Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Jatibarang Kabupaten Indramayu melalui Program KOTAKU, adalah teori Paul A. Sabatier dan Daniel Mazmanian yang menyatakan ”bahwa analisis implementasi kebijakan negara adalah melakukan identifikasi variabel yang mempengaruhi tercapainya tujuan dari seluruh proses implementasi”.
Paul A. Sabatier dan Daniel Mazmanian menyatakan ”bahwa analisis implementasi kebijakan negara adalah melakukan identifikasi variabel yang mempengaruhi tercapainya tujuan dari seluruh proses implementasi”. Variabel yang dimaksud telah dapat diklasifikasikan menjadi tiga antara lain yaitu:
Untuk lebih lanjutnya ketiga kelompok variabel yang mempengaruhi implementasi kebijakan dari Paul A. Sabatier dan Daniel Mazmanian adalah: Karaktersitik Masalah, Karakteristik Kebijakan dan Variabel Lingkungan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus di Kelurahan Jatibarang Kabupaten Indramayu. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai obyek penelitian. Untuk mengecek keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi pengumpulan data. Proses penelitian ini dilaksanakan di bidang Permukiman untuk melihat keberhasilan Program KOTAKU.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanganan permasalahan kumuh dilakukan dengan pola penanganan “peremajaan” namun belum tertangani seutuhnya oleh PROGRAM KOTAKU karena dari 7 indikator permasalahan kumuh, baru 2 indikator (jalan lingkungan dan saluran drainase) yang ditangani, disebabkan oleh keterbatasan anggaran.