Abstract:
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang cukup padat dihuni oleh masyarakat, dimana setiap harinya mereka membutuhkan transportasi untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Kebutuhan manusia akan transportasi akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal tersebut menyebabkan volume kendaraan akan terus meningkat tanpa diiringi adanya penambahan kapasitas pada jalan untuk dilalui. Kejadian tersebut mengakibatkan adanya kemacetan terutama di beberapa ruas jalan Kota Bandung. Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Perhubungan Kota Bandung, diketahui bahwa Jalan Buah Batu menjadi jalan yang paling padat dan seringkali mengalami kemacetan dengan nilai V/C Ratio yaitu 0,8. Kemacetan di Jalan Buah Batu ini disebabkan karena adanya beberapa tempat perhentian dan terdapat cukup banyak persimpangan. Perilaku pengendara juga berpengaruh terhadap kemacetan yang terjadi.
Pembuatan model simulasi digunakan untuk menggambarkan kondisi Jalan Buah Batu yang sebenarnya sehingga dapat dipelajari karakteristik yang dimiliki oleh Jalan Buah Batu. Dengan demikian, pembuatan model simulasi ini digunakan untuk menemukan akar masalah dari kemacetan yang terjadi di ruas Jalan Buah Batu. Pembuatan model simulasi lalu lintas di Jalan Buah Batu menggunakan program PTV Vissim 10. PTV Vissim merupakan program untuk merancang simulasi lalu lintas dengan fitur dan ketentuan yang sesuai untuk menggambarkan sistem lalu lintas yang diamati. Waktu tempuh kendaraan menjadi ukuran performansi untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kemacetan yang terjadi di ruas Jalan Buah Batu. Berdasarkan model simulasi sistem sekarang yang telah dirancang dan dinyatakan valid, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa titik yang sering terjadi kemacetan.
Usulan perbaikan dilakukan berdasarkan analisis model simulasi sekarang, dimana usulan tersebut berupa penggunaan traffic lights pada pertigaan Jalan Kliningan dan membuat ruang henti khusus untuk angkot yang akan mengetem, serta penggabungan kedua usulan tersebut. Usulan tersebut kemudian dirancang dalam model simulasi usulan dan diuji untuk mengetahui seberapa besar dampak yang diberikan dari usulan perbaikan tersebut. Simulasi usulan tersebut kemudian dibandingkan dengan simulasi sekarang dan menghasilkan perbedaan pada rata-rata waktu tempuh kendaraan berkisar antara 145 hingga 185 detik serta memperlihatkan arus lalu lintas yang lebih lancar dari model simulasi sistem sekarang.