Abstract:
Kecelakaan lalu lintas merupakan permasalahan yang paling sering terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Kecelakaan yang terjadi disebabkan karena kelelahan dalam mengemudi yang salah satu faktornya adalah keterjagaan panjang. Faktor lain yang menyebabkan kelelahan adalah tingkat stres yang dialami selama terjaga serta faktor suhu diduga dapat mengontrol tingkat kantuk dan tingkat stres pada saat mengemudi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu yang sesuai pada saat mengemudi agar terhindar dari kecelakaan. Penelitian berupa experimental laboratory study dengan variabel bebas adalah rentang suhu (panas, normal, dingin), serta variabel kondisi jalan (monoton dan dinamis). Variabel tidak bebas yang dipakai adalah tingkat kantuk dan tingkat stres. Pengukuran tingkat kantuk dilakukan dengan penilaian secara objektif menggunakan Electroencephalography (EEG), dan penilaian subjektif menggunakan Karolinska Sleepiness Scale (KSS). Dalam pengukuran tingkat stres dilakukan pengukuran secara objektif dengan pengukuran Stress Index (SI). Pengambilan data dilakukan selama 60 menit dengan simulator mengemudi yang melibatkan 6 partisipan dengan masing-masing 6 perlakuan. Hasil dari gelombang otak berupa alfa, beta dan teta diolah menggunakan software Matlab R2009 agar didapatkan tingkat kantuk. Pengolahan tingkat kantuk dengan KSS dan tingkat stres dihitung secara manual dengan menggunakan persamaan yang ada. Hasil uji ANOVA menunjukan bahwa suhu dan kondisi jalan memengaruhi tingkat kantuk dan stres, namun interaksi antara keduanya tidak memengaruhi. Dari uji Tukey yang dilakukan, suhu panas memberi tingkat kantuk paling rendah dan tingkat stres tertinggi dengan perbedaan signifikan dibanding level lain. Dengan pengukuran secara objektif, terdapat korelasi yang kuat antara tingkat stres dengan tingkat kantuk. Berdasarkan hasil, kenaikan pada tingkat stres menyebabkan penurunan pada tingkat kantuk sehingga hubungan keduanya dikatakan berlawanan. Rekomendasi praktis yang diberikan adalah pengaturan suhu panas dalam mengemudi (260C -<290C) untuk mempertahankan tingkat kantuk dalam kondisi tingkat stres yang normal pada jalan dinamis dan monoton bagi pengemudi dengan keterjagaan panjang.