dc.description.abstract |
Ketatnya persaingan pada industri grafika, khususnya untuk offset printing yang
disebabkan adanya perkembangan teknologi pada digital printing dan kemajuan teknologi sosial media lainnya yang berdampak pada penurunan market share pada industri tersebut.
Ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan harus melakukan strategi untuk memenangkan persaingan. Strategi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan efisiensi biaya produksi, sehingga laba akan meningkat dan harga jual akan tetap dapat bersaing. Pada skripsi ini, peneliti memilih Percetakan MJ Offset untuk dijadikan objek penelitian skripsi terkait perhitungan laba per produk yang lebih akurat dengan mengalokasikan biaya produksi tidak langsung ketika menghitung harga pokok produksi.
Laba kotor (gross profit) adalah total penjualan bersih (net sales) dikurangi harga
pokok penjualan (COGS). Biaya produksi dapat diklasifikasikan menjadi biaya bahan
langsung (direct material costs), biaya tenaga kerja langsung (direct labor costs), dan biaya produksi tidak langsung (manufacturing overhead costs). Biaya produksi dapat dibebankan secara langsung dan tidak langsung ke produk atau pemikul biaya (cost object). Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri ke pemikul biaya, sedangkan biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak mudah dan tidak ekonomis ditelusuri ke pemikul biaya, oleh sebab itu diperlukan pemacu biaya (cost driver) untuk membebankan biaya ke pemikul biaya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif sering digunakan untuk mengumpulkan data yang menggambarkan
karakteristik objek, peristiwa, atau situasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dengan asisten pemilik dan tenaga kerja produksi dan melakukan observasi kegiata produksi di perusahaan.
Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti, diketahui bahwa selama ini Percetakan MJ Offset hanya menghitung biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan listrik secara sembarang ke dalam perhitungan harga pokok produksi per produk untuk setiap produk yang dihasilkan. Biaya tidak langsung
yang terjadi di luar listrik tidak dialokasikan ketika menghitung harga pokok produksi per produk sehingga harga pokok produksi untuk setiap produk menjadi undercosted dan laba kotor per produk akan mengalami overstated. Hal ini terjadi karena perusahaan mengalami kesulitan ketika membebankan biaya produksi tidak langsung ke setiap produk sehingga harga pokok produksi yang dihitung perusahaan kurang akurat (mengalami undercosted karena tidak semua biaya produksi dimasukkan ke dalam perhitungan harga pokok produksi). Maka peneliti menyarankan sebaiknya Percetakan MJ Offset mengalokasikan biaya produksi tidak langsung dengan menggunakan multiple cost pool ketika menghitung harga pokok produksi per produk sehingga perhitungan laba per produk akan lebih akurat dan sebaiknya Percetakan MJ Offset melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk setiap produk pesanan customer sehingga dapat menentukan laba yang diperoleh. |
en_US |