Valuasi nilai saham lima emiten dengan harga pasar tertinggi di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2017 menggunakan metode Residual Income Model

Show simple item record

dc.contributor.advisor Elvira M., Sylvia Fettry
dc.contributor.author Utomo, Fadjar
dc.date.accessioned 2019-05-14T02:48:19Z
dc.date.available 2019-05-14T02:48:19Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp37463
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/7990
dc.description 23499 - FE en_US
dc.description.abstract Pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia dewasa ini semakin baik. Jumlah yang terus meningkat dan juga komposisi investor yang perlahan mulai banyak di dominasi oleh investor lokal merupakan pertanda baik bagi pasar modal Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya investasi semakin tinggi. Namun kesadaran tersebut tidak ditunjang dengan pengetahuan yang baik sehingga banyak investor dan calon investor yang kebingungan dalam mengambil keputusan investasi. Mereka tidak tahu harus membeli saham perusahaan apa dan tidak tahu kapan harus menjual atau menambah kepemilikan saham mereka. Ketidakmampuan investor dan calon investor dalam mengambil keputusan investasi membuat nilai investasi yang mereka miliki menjadi tidak optimal. Keputusan investasi yang baik adalah yang dapat meningkatkan nilai investasi pemegang saham melalui tingkat pengembalian yang diharapkan. Investor dan calon investor dapat menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal dalam menganalisis saham. Analisis teknikal merupakan analisis yang dilakukan berdasarkan pergerakan grafik yang membentuk suatu pola tertentu. Analisis teknikal cocok untuk investasi jangka pendek atau ketika investor memposisikan dirinya sebagai seorang trader. Sementara itu, analisis fundamental adalah analisis yang berdasarkan pada kondisi makro ekonomi, kondisi mikro ekonomi, analisis industri dan laporan keuangan emiten yang sifatnya untuk jangka panjang. Analisis fundamental dapat dikerjakan dengan melakukan valuasi saham. Valuasi saham dilakukan untuk mengetahui nilai intrinsik dari harga per lembar saham. Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya yang menggambarkan kondisi perusahaan. Nilai intrinsik yang telah diketahui kemudian dibandingkan dengan harga pasar per lembar saham. Hasil Perbandingan tersebut akan menyatakan kondisi saham perusahaan apakah benilai overvalue atau undervalue. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan valuasi nilai saham. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan penggunaan data sekunder. Metode yang digunakan dalam mengolah data untuk mendapatkan nilai intrinsik adalah residual income model. Perusahaan yang diteliti pada penelitian ini adalah lima emiten dengan harga pasar per lembar saham tertinggi di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2017. Hasil penelitian menunjukan PT Gudang Garam Tbk memiliki harga pasar per 31 Desember 2017 senilai Rp 83.800,00 dan memiliki nilai intrinsik sebesar Rp 122.497,96 sehingga jika diperbandingkan antara nilai intrinsik dan harga pasar maka PT Gudang Garam Tbk memiliki saham yang bernilai undervalue. PT Unilever Indonesia Tbk mempunyai saham yang bernilai overvalue karena memiliki nilai intrinsik sebesar Rp 36.028,35 sedangkan harga pasar saham perusahaan bernilai Rp 55.900,00. Nilai intrinsik saham PT Metropolitan Kentjana Tbk adalah sebesar Rp 127.602,31 dan harga pasar saham bernilai Rp 36,500,00 yang berarti saham perusahaan berada dalam keadaan undervalue. Sementara itu, PT United Tractors Tbk memiliki harga pasar per lembar saham sebesar Rp 35.400,00 dengan nilai intrinsik bernilai Rp 33.750,81, hal tersebut menunjukan bahwa saham perusahaan berada pada kondisi overvalue. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan nilai intrinsik sebesar Rp 11.296,68 dan harga pasar sebesar Rp 21.950,00 berada dalam keadaan overvalue. Saran yang diberikan kepada pemegang saham GGRM dan MKPI sebaiknya menahan serta menambah jumlah kepemilikan saham sedangkan calon investor dapat membeli saham GGRM dan MKPI. Sementara itu, pemegang saham UNVR, UNTR, dan INTP sebaiknya menjual saham-saham tersebut dan bagi calon investor disarankan untuk tidak membeli saham saham tersebut. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject investasi en_US
dc.subject saham en_US
dc.subject valuasi saham en_US
dc.subject harga pasar en_US
dc.subject nilai intrinsik en_US
dc.subject residual income model en_US
dc.title Valuasi nilai saham lima emiten dengan harga pasar tertinggi di Bursa Efek Indonesia per 31 Desember 2017 menggunakan metode Residual Income Model en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014130175
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0428107901
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI604#Akuntansi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account