Abstract:
Toko Sukajadi merupakan salah satu toko yang berlokasi di Karawang. Toko Sukajadi menjual berbagai perlengkapan mebel. Masalah yang dialami Toko Sukajadi yaitu penurunan omset selama 3 tahun terakhir. Dampak yang ditimbulkan dari penurunan omset yaitu pengurangan pekerja dan pengurangan transportasi pengiriman. Berdasarkan pengamatan, banyak konsumen yang berkunjung ke Toko Sukajadi tetapi konsumen yang datang dan membeli hanya 15%. Maka, konsumen yang datang ke Toko Sukajadi diindikasi memiliki niat beli yang rendah.
Tahap pertama, dilakukan identifikasi atribut yang dipertimbangkan konsumen ketika membeli produk mebel. Tahap berikutnya adalah menentukan faktor dan variabel berdasarkan studi literatur serta penelitian sebelumnya. Setelah itu, penyusunan dan penyebaran kuesioner kepada konsumen Karawang. Hasil yang diperoleh dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Selanjutnya, dilakukan uji regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui variabel apa saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap niat beli konsumen Karawang. Kemudian, hasil yang diperoleh dievaluasi terhadap penilaian konsumen Toko Sukajadi.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 5 buah variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan ketika konsumen Karawang membeli produk mebel. Variabel yang dipertimbangkan konsumen Karawang yaitu produk, harga, promosi, tempat, dan orang. Selanjutnya, didapatkan 16 atribut yang menjadi kelemahan dari Toko Sukajadi. Atribut tersebut diantaranya adalah kualitas, desain, variasi, merek, jaminan produk, harga yang terjangkau, metode pembayaran, kebijakan kredit, potongan harga, pemberian bonus, program reward, lokasi toko, tempat parkir, lingkungan pendukung, keramahan, dan informasi produk. Dengan demikian, usulan perbaikan untuk Toko Sukajadi adalah membuat form pengecekkan produk, membuat form pembersihan produk, menyediakan produk yang ada iklan di TV, memberikan jaminan produk, menyediakan produk dengan warna cerah dan motif karakter kartun, membuat form pemeriksaan ketersediaan, menurunkan presentase keuntungan penjualan produk, menyediakan pembayaran dengan mesin EDC, bekerjasama dengan penyedia kredit, memberikan potongan harga yang telah ditentukan, memberikan bonus untuk produk tertentu, membuat kartu reward, membuat website, kebijakan pembayaran di rumah atau transfer, menetapkan aturan 5S untuk pelayan, serta training pelayan toko mengenai spesifikasi produk.