Abstract:
PT X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang cetak kain (label) dan cetak kertas (offset). PT X memiliki sebuah gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan baku yang digunakan untuk proses cetak seperti tinta, label, dan printing chemical. Kondisi gudang yang berantakan dan tidak memiliki pengaturan tata letak yang baik menimbulkan beberapa masalah. Bahan baku khususnya label disimpan dalam dus yang ditumpuk secara acak sehingga proses pencarian bahan baku sulit dilakukan dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, tidak adanya proses pencatatan dan pengecekan persediaan bahan baku dalam gudang membuat sistem first in first out (FIFO) bahan baku yang tidak berjalan dengan baik. Bahan baku yang terlalu lama tersimpan dalam gudang akan mengalami penurunan kualitas dan tidak dapat digunakan oleh perusahaan.
Perancangan tata letak gudang dan sistem yang dapat menunjang first in first out pada gudang PT X dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Seluruh bahan baku yang awalnya tersimpan dalam dus akan disimpan di rak yang tersedia. Penambahan rak dilakukan agar dapat menampung jumlah persediaan maksimum bahan baku yang didapatkan dari data persediaan tahun 2017. Penugasan bahan baku dalam rak akan menggunakan metode dedicated storage. Sistem penunjang FIFO yang dirancang berupa prosedur operasi baku, form pendataan bahan baku, tag bahan baku, dan kontrol persediaan.
Perancangan tata letak yang dilakukan menghasilkan enam alternatif dengan alternatif yang terpilih adalah layout A menggunakan metode dedicated storage berdasarkan klasifikasi jenis dan ukuran. Pemilihan alternatif dilakukan dengan menggunakan penilaian aspek-aspek positif. Salah satu aspek yang dipertimbangkan adalah total jarak tempuh dimana alternatif ini memiliki total jarak sebesar 332,5 meter. Proses penyimpanan dan pengambilan bahan baku akan didata menggunakan sebuah sistem pencatatan berdasarkan tanggal masuk bahan baku. Berdasarkan hasil implementasi yang sudah dilakukan didapatkan waktu pengambilan barang sebesar 2 menit 29 detik. Waktu ini lebih cepat 21 menit dibanding waktu pengambilan bahan baku yang dibutuhkan sebelum perbaikan.