Abstract:
Usaha baru saat ini sedang banyak bermunculan di bidang industri kreatif, khususnya pada bidang kuliner di Kota Bandung. Hal tersebut karena besarnya dukungan yang diberikan pemerintah Kota Bandung. Robby Hartono berencana untuk mendirikan usaha food truck di Kota Bandung dengan nama food truck Bakso Goreng Tjia. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Robby dalam mendirikan usahanya, yaitu bahan dasar produk menggunakan daging babi yang haram dikonsumsi oleh masyarakat beragama Islam sehingga membuat pasar mengecil. Masalah lainnya adalah belum adanya kejelasan izin usaha food truck yang ada di Kota Bandung. Selain itu dalam mendirikan usaha baru, pemilik usaha perlu mengetahui teknis pelaksanaan dan keuntungan finansial yang mungkin didapatkan dalam mendirikan usahanya. Berdasarkan keempat hal tersebut, maka perlu dilakukannya studi kelayakan usaha.
Pada penelitian ini, proses pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa UNPAR. Data tersebut kemudian diolah dan digunakan sebagai dasar dalam melakukan studi kelayakan usaha. Terdapat empat buah aspek yang akan dilakukan studi kelayakan usaha pada penelitian ini, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek legalitas atau hukum, aspek operasional, dan aspek finansial. Terdapat tiga skenario yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skenario pessimistic, most likely, dan optimistic.
Berdasarkan hasil studi kelayakan usaha yang sudah dilakukan, usaha food truck Bakso Goreng Tjia layak untuk dijalankan. Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran dikatakan layak karena food truck Bakso Goreng Tjia memiliki segmen pasar yang menarik untuk dimasuki yaitu mahasiswa aktif UNPAR yang beragama non-muslim bertempat tinggal di rumah maupun kos dengan gaya hidup setidaknya makan di luar rumah satu kali dalam sehari. Berdasarkan aspek legalitas atau hukum dikatakan layak karena food truck Bakso Goreng Tjia dapat memenuhi persyaratan yang ada. Berdasarkan aspek operasional dikatakan layak karena bisnis sudah memenuhi seluruh spesifikasi teknis dan produksi. Berdasarkan aspek finansial dikatakan layak karena food truck Bakso Goreng Tjia sudah memenuhi kriteria penilaian kelayakan keuangan dilihat dari nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 103.295.563, discounted payback period selama 1,98 tahun, dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 68,45% untuk skenario most likely.