Abstract:
Salah satu sektor usaha yang diminati oleh para investor adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang industri barang konsumsi. Subsektor yang sangat besar kontribusinya pada
sektor industri barang konsumsi adalah subsektor makanan dan minuman. Industri makanan
dan minuman (mamin) merupakan industri yang sangat strategis untuk dikembangkan di
Indonesia. Pertumbuhan industri makanan dan minuman terbukti melampaui pertumbuhan
ekonomi nasional. Sektor industri makanan dan minuman mampu memberikan kontribusi
tertinggi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Kemajuan industri makanan dan
minuman ini mendorong penelitian ini untuk menganalisis kinerja keuangan dan prospek
laba perusahaan di industri makanan dan minuman.
Dalam penelitian ini digunakan tiga rasio kinerja keuangan, yaitu rasio
likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Rasio likuiditas yang dipakai dalam penelitian ini
adalah current ratio (CR). CR menunjukkan perbandingan aset lancar dan hutang lancar
yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi CR artinya perusahaan semakin mampu memenuhi
kewajiban lancar atau jangka pendeknya. Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Debt Ratio (DR). Debt Ratio adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar perusahaan mengandalkan hutang untuk membiayai asetnya. Semakin tinggi
DR, semakin rendah laba perusahaan di tahun yang bersangkutan. Rasio profitabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA). ROA adalah rasio yang
mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan
laba selama suatu periode. Semakin tinggi ROA, semakin tinggi laba perusahaan di tahun
tersebut. Penelitian ini mencari pengaruh CR, DR, dan ROA terhadap laba perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal study.
Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI. Data dalam penelitian ini diambil dari 6 perusahaan yang terdaftar di BEI selama
periode 2013-2017, yang telah dipilih melalui metode purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan yang diakses melalui laman BEI. Data
yang didapat digunakan untuk menghitung CR, DR, ROA, dan laba perusahaan per tahun.
Data diolah melalui uji asumsi klasik, pengujian regresi linier berganda, dan uji hipotesis
yang meliputi uji statistik F, uji statistik t dan uji R2. Hasil yang didapat dari pengujian ini
dianalisis untuk melihat bagaimana pengaruh CR, DR, dan ROA terhadap laba perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CR, DR, dan ROA tidak
berpengaruh secara simultan terhadap perubahan laba perusahaan makanan dan minuman.
Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa CR, DR, dan ROA tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat
menggunakan data observasi yang lebih banyak dengan menambah jumlah tahun atau
menambah jumlah perusahaan yang diamati dan meneliti rasio lainya yang mungkin dapat
berpengaruh terhadap perubahan laba.