Abstract:
Sektor industri manufaktur besar dan sedang di Indonesia tengah mengalami
pertumbuhan, salah satu yang mengalaminya adalah industri tekstil. Hal itu mengakibatkan
pertumbuhan perusahaan tekstil semakin pesat. Tujuan perusahaan untuk meningkatkan
penjualan dan memperoleh laba harus dilakukan dengan proses pembuatan produk yang
efektif dan efisien untuk menciptakan suatu keunggulan kompetitif perusahaan dibandingkan
dengan perusahaan pesaing. Contoh perusahaan yang bergerak di industri tekstil adalah PT
GSA, yang secara khusus merajut benang menjadi kain dan melakukan pencelupan. PT GSA
dikenal dengan produknya yang berkualitas tinggi, karena telah menjual produknya baik
secara lokal maupun mancanegara. Meskipun demikian, PT GSA memiliki tingkat
keterlambatan penyelesaian produk yang cukup besar, hal ini menimbulkan kerugian berupa
biaya tambahan dan denda yang harus dikeluarkan perusahaan. Maka, pemeriksaan
operasional diperlukan untuk mengetahui faktor penyebab keterlambatan penyelesaian
pesanan pelanggan.
Pemeriksaan operasional adalah sebuah aktivitas mengidentifikasi masalahmasalah
yang terjadi pada perusahaan, melakukan penilaian terhadap aktivitas perusahaan,
dan memberikan rekomendasi bagi perusahaan untuk melakukan pencegahan terhadap
masalah yang belum terjadi atau untuk perbaikan terhadap masalah yang telah terjadi.
Pemeriksaan operasional ini dilakukan pada aktivitas produksi terutama dalam hal
perencanaan dan pengendalian proses produksi. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
produksi yaitu sebagai proses penetapan kegiatan-kegiatan produksi dan pengawasan yang
dilakukan terhadap proses serta hasil produksi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Perencanaan dan pengendalian produksi yang tidak baik dapat menyebabkan permasalahan
dalam setiap tahapan produksi yang dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian
pesanan pelanggan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode studi deskriptif yaitu penelitian yang
didesain untuk mengumpulkan data untuk menjelaskan kejadian atau suatu keadaan. Objek
penelitian adalah pemeriksaan operasional terhadap proses produksi untuk mengatasi
keterlambatan penyelesaian pesanan pelanggan (studi kasus pada PT GSA). Untuk
mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan terkait penelitian ini maka dilakukan
beberapa teknik penelitian yaitu wawancara, observasi, analisis dokumen, serta mencari
literatur terkait pada studi pustaka.
Dari hasil wawancara dan observasi diketahui terjadi keterlambatan dalam
penyelesaian pesanan yang dilakukan PT GSA sebesar 27,4% dari total 930 pesanan yang
diterima perusahaan selama Januari hingga Agustus 2018 akibat dari kelemahan yang terjadi
pada perusahaan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa keterlambatan penyelesaian
pesanan pelanggan dipengaruhi oleh lima faktor yaitu faktor manusia, faktor mesin, faktor
metode, faktor bahan baku, dan faktor lingkungan. Besar pengaruh akibat faktor manusia
30%, mesin 20%, metode 25%, bahan baku 20%, lingkungan 5%. Selain itu tidak adanya
pengendalian intern yang baik pada perusahaan juga berdampak pada keterlambatan
penyelesaian pesanan pelanggan. Selain wawancara dan observasi, peneliti juga melakukan
perhitungan biaya tambahan dan denda yang muncul akibat kebijakan perusahaan untuk
mengejar dan mengatasi keterlambatan pada lima sample sales order, total biaya tambahan
yang harus dibayar PT GSA sebesar Rp 30.237.000 dan denda sebesar Rp 16.269.300.
Masalah-masalah yang telah ditemukan dapat dikembangkan dengan menggunakan atribut
pengembangan temuan sehingga dapat diberikan rekomendasi untuk perbaikan pada peran
karyawan untuk lebih memperhatikan SOP, melakukan maintenance pada mesin lebih sering
dan rutin, dan memastikan ketepatan waktu datangnya bahan baku dari supplier