Abstract:
Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa tahun belakangan mengalami peningkatan, dan sampai dengan kuartal II tahun 2018 mencapai angka tertinggi sejak tahun 2015 dan hal ini tidak lepas dari besarnya PDB (Produk Domestik Bruto). UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) berkontribusi sampai dengan 60,34% terhadap PDB Indonesia karena jumlahnya yang banyak yaitu mencapai 98,5% (CNN Indonesia). Karena kontribusinya yang besar, peningkatan UMKM menjadi usaha yang lebih maju dan besar merupakan harapan Presiden Indonesia. UMKM dapat ditingkatkan jika pelaku usaha mengetahui apakah usaha sudah dijalankan secara benar atau belum. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan operasional.
Pemeriksaan operasional adalah kegiatan yang memeriksa efektivitas dan efisiensi dari kegiatan operasi perusahaan dilengkapi dengan pemberian rekomendasi pada akhir pemeriksaan. Pemeriksaan operasional tidak hanya terbatas pada kegiatan akuntansi saja tetapi juga struktur organisasi, operasi komputer, metode produksi, pemasaran, dan area lain. Pada penelitian kali ini, peneliti berkesempatan untuk memeriksa kegiatan operasional PT Pass Tujuh Belas (PT PASS17) yang berada di Jalan Batik Kumeli No. 23, Bandung. Pemeriksaan dilakukan pada implementasi akuntansi biaya, sistem informasi akuntansi, pemeriksaan manajemen, pemanfaatan Information Technology (IT) dan tata kelola perusahaan dalam perannya memberikan informasi untuk pengambilan keputusan perusahaan. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap implementasi aktivitas akuntansi yang ada, peneliti akan menentukan critical area (CA) atau critical problem (CP) yang dimiliki perusahaan dan memberikan rekomendasi atas area tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam kesempatan ini adalah metode studi deskriptif yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menggunakan data primer serta data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan melalui data sekunder dengan membaca dan memahami buku, jurnal dan undang-undang. Kemudian studi lapangan yang dilakukan secara langsung dari lingkungan penelitian melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Dari aktivitas pemeriksaan yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa implementasi yang masih kurang pada PT PASS17 adalah implementasi sistem informasi akuntansi yang membahas mengenai pengendalian internal perusahaan. Pengendalian internal masih perlu ditingkatkan terutama pada sistem pembelian bahan baku karena tidak adanya pemisahan fungsi pada aktivitas otorisasi, pencatatan dan penyimpanan uang menumbalkan risiko pencurian aset perusahaan. Oleh karena itu, peneliti menentukan kurangnya aktivitas pengendalian internal perusahaan sebagai critical area dan memberikan rekomendasi berupa pemisahan fungsi dan penambahan dokumen untuk aktivitas otorisasi pembelian bahan baku