Abstract:
Sebagai suatu entitas bisnis, setiap perusahaan pastinya memiliki tujuan utama yaitu adalah
keberlangsungan perusahaan. Dengan kondisi perekenomian dan persaingan bisnis yang
semakin ketat, perusahaan dituntut untuk selalu berinovasi dan mengikuti perkembangan
globalisasi agar tetap bertahan. Untuk melakukan inovasi – inovasi tersebut, perusahaan
pastinya membutuhkan modal usaha yang cukup besar. Salah satu cara untuk memperoleh
modal usaha adalah dengan melakukan IPO (Initial Public Offering). Namun, dengan
melakukan IPO maka tanggung jawab perusahaaan terhadap publik (pemangku kepentingan)
akan semakin besar. Khususnya di Indonesia, hal ini pun disertai dengan berbagai regulasi
yang melekat terhadap perusahaan publik seperti peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Seluruh perusahaan yang telah terdaftar di BEI, diwajibkan untuk
menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku dan telah diaudit oleh kantor akuntan publik yang terdaftar di OJK. Laporan
keuangan digunakan untuk memberikan gambaran atas kinerja perusahaan dan digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Kegunaan dari laporan keuangan akan menjadi
berkurang apabila tidak tersedia pada waktu yang dibutuhkan. Fenomena ini disebut istilah
audit report lag yang berarti perbedaan antara tanggal laporan keuangan perusahaan dengan
tanggal laporan audit dikeluarkan. Audit report lag merupakan sebuah fenomena yang dapat
berdampak buruk bagi perusahaan khususnya investor karena dapat meningkatkan informasi
asimetri dan menyebabkan rumor di pasar modal. Semakin kecil audit report lag, maka
semakin besar manfaat yang dapat diperoleh pengguna laporan keuangan.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh komite audit, ukuran
perusahaan, dan reputasi kantor akuntan publik (KAP) terhadap audit report lag pada
perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2013 – 2017. Metode penelitian
yang digunakan adalah studi kausal. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis linear
berganda dengan menggunakan program aplikasi Statistical Product Service Solutions
(SPSS) versi 25.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komite audit, dan ukuran
perusahaan secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag tetapi
variabel reputasi KAP tidak memiliki pengaruh signifikan. Dalam pengujian secara simultan
diperoleh hasil bahwa variabel komite audit, ukuran perusahaan, dan reputasi KAP secara
bersama – sama berpengaruh terhadap audit report lag dengan adjusted R square sebesar
55.8%.