dc.description.abstract |
Agar dapat bersaing, perusahaan harus memiliki strategi bisnis untuk dapat
mencapai keunggulan kompetitif. Untuk mencapai keunggulan kompetitif tersebut, terdapat
banyak faktor yang perlu untuk diperhatikan seperti faktor eksternal dan faktor internal dari
perusahaan tersebut. Faktor eksternal yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan
contohnya adalah persaingan sedangkan faktor internal yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan seperti pengelolaan,
pengendalian, dan pengawasan terhadap kegiatan operasional perusahaan. Salah satu faktor
internal yang penting bagi perusahaan yaitu aktivitas pengelolaan persediaan. Pengelolaan
persediaan ini sangat penting karena persediaan merupakan aset perusahaan yang bernilai
sangat besar dengan beragam bentuk, jenis, ukuran, dan harga.
Untuk membantu penilaian efektivitas dan efisiensi dari pengelolaan
persediaan yang sudah dilaksanakan di perusahaan dapat dilakukan pemeriksaan operasional.
Pengelolaan persediaan dikatakan efektif apabila setiap barang yang dipesan oleh konsumen
dapat terpenuhi, jumlah persediaan secara fisik sama dengan catatan, dan kualitas barang
yang terjaga. Pengelolaan persediaan dikatakan efisien apabila terjadi penghematan sumber
daya namun tetap dapat mencapai tujuannya.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk penelitian ini adalah
metode deskriptif analitis. Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari
perusahaan yang menjadi objek penelitian dan berdasarkan data tersebut disusun suatu
gambaran yang sistematis dan akurat untuk dianalisis lebih lanjut, diteliti, dan
diinterpretasikan. Objek penelitian yang dipilih adalah PT 88 Jaya Sejahtera. Data yang
dikumpulkan adalah data primer yang didapat dari studi lapangan dan data sekunder yang
didapat dari studi kepustakaan. Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah analisa kualitatif.
Sejak pertama kali perusahaan didirikan sampai sekarang, PT 88 belum
pernah melakukan pemeriksaan operasional atas aktivitas pengelolaan persediaan yang
dimiliki perusahaan. Setelah dilakukan pemeriksaan operasional, diketahui bahwa
pengelolaan persediaan yang telah dilakukan perusahaan belum efektif dan efisien.
Ketidakefektifan dan ketidakefisienan tersebut ditandai dengan seringnya terjadi selisih stock
antara jumlah fisik dengan kartu persediaan ketika dilakukan stock opname. Selisih stock
tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kartu persediaan yang tidak memadai
dan tidak akurat, human error yang terjadi saat penerimaan dan pengeluaran barang, fasilitas
fisik yang tidak memadai seperti tidak adanya CCTV dan pembatas yang memadai antara
persediaan yang satu dengan yang lainnya, kurangnya pemisahan fungsi di perusahaan, dan
stock opname yang belum dilakukan secara berkala dan menyeluruh. Akibat dari selisih
stock tersebut perusahaan menanggung kerugian selama bulan Januari hingga September
2018 sebesar Rp. 2.046.400. Oleh karena itu kekurangan pada pengelolaan persediaan
tersebut harus segera diatasi dengan cara mempertimbangkan pemakaian sistem komputer
yang menghubungkan antara kantor dengan gudang, pemakaian email untuk mengirimkan
dokumen dari gudang dan kantor, mempensiunkan karyawan yang telah berumu r, merekrut
karyawan yang lebih berpengalaman, membuat pembatas yang memadai dan menggunakan
CCTV, membuat dokumen sales order dan dokumen penerimaan barang yang lebih
memadai, pengawasan yang lebih dalam pengelolaan persediaan, dan perusahaan juga harus
melakukan stock opname secara berkala dan menyeluruh. |
en_US |